Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

YLBHI: Permasalahan Tidak Selesai Hanya dengan Menunjukkan Foto "Menunggang Kuda"

Menurut Julius, momen yang menggambarkan ketenangan dan persahabatan tersebut jangan sampai dianggap sebagai cara yang ampuh menenangkan masyarakat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in YLBHI: Permasalahan Tidak Selesai Hanya dengan Menunjukkan Foto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menunggangi kuda usai mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Pertemuan tertutup tersebut membahas berbagai macam persoalan, seperti masalah perekonomian, penegakan hukum, dan isu-isu yang tengah hangat saat ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Julius Ibrani menyampaikan pendapatnya mengenai Presiden RI Joko Widodo menemui mantan rivalnya di Pilpres 2014, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca: Jokowi dan Prabowo Naik Kuda, SBY Singgung Lebaran Kuda

Menurut Julius, momen yang menggambarkan ketenangan dan persahabatan tersebut jangan sampai dianggap sebagai cara yang ampuh untuk menenangkan masyarakat.

"Momen gambaran Jokowi yang menerima topi koboy. Dia naik kuda bersama dengan penuh ketenangan, jangan pernah dianggap untuk menenangkan warga negara," ujar Julius saat ditemui di Kantor Imparsial, Jalan Tebet Utara II C, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).

Keterangan pers
Keterangan pers di kantor Imparsial, Jalan Tebet Utara II C, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).

Ia menambahkan, hal yang dilakukan oleh Jokowi tidak bisa menghilangkan kekhawatiran yang tengah terjadi pada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

"Kenapa? Karena faktanya di lapangan itu ratusan anggota berseragam dengan senjata lengkap itu turun ke lapangan," jelasnya.

Julius pun menjelaskan masyarakat panik lantaran aparat penegak hukum kini telah melakukan persiapan tepat di lokasi umum yang biasa digunakan oleh masyarakat sipil.

"Jadi, ketakutan masyarakat terhadap (demo) 4 November. Kepanikan masyarakat melihat orang-orang berseragam sudah ngumpul dan latihan di ranah publik di Monas dan tempat-tempat lain," tegasnya.

Berita Rekomendasi

Ketakutan tersebut tidak bisa diatasi hanya dengan menunjukan 'bersantai sambil menunggangi kuda'.

Menurutnya, masyarakat membutuhkan pembuktian yang jelas dan lebih konkret daripada hanya sekedar memamerkan foto saja.

"Itu tidak bisa menjawab dengan dia hanya melakukan foto-foto santai bertopi dan berkuda," katanya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat ditemui usai acara konferensi pers bertema 'Menyikapi Dinamika Politik Keamanan Jelang Pilkada dan Persoalan Penyebaran Kebencian (SARA)', yang digelar di Kantor Imparsial, Jakarta Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas