Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi 4 November Harus Dihargai Sebagai Ekspresi Demokrasi

Kata dia semua orang di negeri ini harus diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Aksi 4 November Harus Dihargai Sebagai Ekspresi Demokrasi
Harian Warta Kota/henry lopulalan
MASIH PADATI---------Ribuan demotran masih memadati jalan sekitar patungan kuda, Jakarta Pusat, walau menjelang pukul 17.00 . Demotran dari bebagai wilayah Indonesia berdemo menuntut pengadilan Basuki Tjahaja Purnama yang di duga pelecehan agama.----Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi 4 November lalu yang melibatkan ratusan ribu muslim, sedikit banyak telah mempengaruhi proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Presiden Joko Widodo pun ikut bereaksi.

Namun demikian hal tersebut harus tetap dianggap sebagai bagian dari demokrasi menurut Ketua Bidang Keadilan dan Perdamaian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Henrik Lokra.

Ekspresi para peserta aksi biar bagaimanapun juga harus dihargai semua pihak.

"Itu ekspresi demokrasi, itu harus diberi ruang, tapi tidak anarkis, ada tapinya. Ini negara hukum, tidak boleh anarkis," ujarnya dalam diksusi yang digelar di Restoran Tjikini, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo PC Siswantoko juga membenarkan pernyataan Pendeta hendrik Lokra.

Kata dia semua orang di negeri ini harus diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.

BERITA TERKAIT

"Ini menjadi pemandangan demokratis yang luar biasa, setiap orang diberi hak untuk mengutarakan pendapatnya. Ini bentuk kematangan demokrasi, meskipun kita sayangkan ada kericuhan di situ," ujarnya.

Aski 4 November lalu atau yang dikenal sebagai aksi 411 adalah aksi untuk menuntut pemerintah agar bersikap tegas atas kasus hukum yang menjerat Ahok.

Aksi yang diikuti oleh ratusan ribu peserta itu berakhir ricuh, seteah sejumlah demonstran dan Polisi terlibat aksi saling lempar dan baku hantam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas