Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Munculkan Isu Makar, Politisi Demokrat Minta Presiden Evaluasi Kapolri

Menurut Benny, Tito telah melontarkan isu yang dianggap berbahaya terkait dugaan makar di balik aksi demonstrasi 25 November dan 2 Desember 2016.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Munculkan Isu Makar, Politisi Demokrat Minta Presiden Evaluasi Kapolri
TRIBUN/DANY PERMANA
Anggota DPR Komisi III Benny K Harman 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny Kabur Harman, mengusulkan agar Presiden Joko Widodo mengevaluasi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Menurut Benny, Tito telah melontarkan isu yang dianggap berbahaya terkait dugaan makar di balik aksi demonstrasi 25 November dan 2 Desember 2016.

Informasi tersebut seharusnya dikaji terlebih dahulu kebenarannya, baru kemudian dikeluarkan ke publik ketika sudah menjadi informasi matang.

"Bukan tidak mungkin keberadaan Kapolri ini ditinjau kembali. Karena jangan lupa Kapolri diberhentikan dan diangkat oleh Presiden berdasarkan persetujuan DPR," kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

"Begitu pula, apabila pernyataan-pernyataan yang disampaikan Kapolri ini akan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat," ujar dia. 

Benny menambahkan, pernyataan Tito, baik secara politik maupun sosial, menciptakan spekulasi di tengah-tengah masyarakat.

Masyarakat juga menjadi saling curiga dan saling menuduh.

BERITA TERKAIT

Hal tersebut menimbulkan suasana tidak kondusif terhadap pembangunan demokrasi.

Tito, menurut Benny, seharusnya juga harus berkonsultasi terlebih dahulu dalam rapat koordinasi jajaran lembaga di bawah Kementerian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan bersama Panglima TNI dan Menteri Pertahanan.

Sehingga, informasi yang disampaikan ke publik menjadi seragam.

"Buktinya kan Kapolri mengatakan ada makar, Menhan bilang enggak ada," katanya.

Kapolri, kata dia, harus bisa membedakan yang mana gerakan yang bisa dianggap sebagai upaya makar dan mana gerakan yang dilakukan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Jangan begitu gampang mulai makar-makar, masa pernyataan masyarakat di medsos itu dianggap makar? Massa unjuk rasa dianggap makar? Harus dibedakan sungguh-sungguh," kata Politisi Partai Demokrat itu.

Komisi III dalam waktu dekat juga akan memanggil Kapolri dalam rapat kerja untuk menanyakan sejumlah poin.

Salah satunya terkait pernyataan Kapolri tentang dugaan makar tersebut.

"Kami akan meminta Kapolri memberi penjelasan secara terbuka apa alasan-alasan beliau menyampaikan ada makar apabila berdasarkan info intelijen. Siapa yang dimaksud intelijen," kata Benny.(Nabilla Tashandra)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas