10 Kejadian di Indonesia yang Paling Menghebohkan Sepanjang 2016
Tribunnews.com mencoba merangkum 11 kejadian paling menyita perhatian pembaca dari ribuan peristiwa terpopuler.
Penulis: Wahid Nurdin
6 April 2016, tepat saat puluhan siswa di Kota Medan menggelar konvoi usai menyelesaikan Ujian Nasional sebuah peristiwa yang menghebohkan terjadi.
Seorang siswi terekam mengancam polwan saat ditilang, dan mengaku sebagai anak jenderal.
Potongan video yang tersebar di media sosial itu dengan cepat tersebar dan membuat siswi tersebut panen bully.
Kisah tragis pun terjadi saat ayah siswi tersebut diketahui meninggal dunia usai peristiwa tersebut.
Beberapa bulan kemudian, siswi dan polwan itu kembali bertemu saat Ikrar Bersama Badan Narkotika Gereja-gereja Reformis.
Keduanya terlihat akrab, bahkan si siswa saat itu dipilih sebagai duta Antinarkoba.
5. Mahasiswa Bunuh Dosen
Polisi menunjukkan tersangka kasus pembunuhan dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) saat gelar perkara di Mapolresta Medan, Selasa (3/5/2016). Tersangka yang merupakan mahasiswa di Fakultas FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu diduga membunuh dosennya lantaran sakit hati karena sering dimarahi namun akibat perbuatannya tersangka dijerat hukuman penjara 15 tahun dan diancam hukuman mati.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Nuraini, Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU) tewas ditikam mahasiswanya sendiri.
Pelaku diketahui bernama Roymando Sah Siregar.
Informasi diperoleh Tribun, awalnya pelaku datang ke gedung FKIP untuk membicarakan masalah perkuliahannya, namun tiba-tiba mereka cekcok.
6. Penyanderaan Abu Sayaff
Kivlan Zen (kiri) selaku tim negosiator dari Indonesia berjabat tangan dengan pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Nur Misuari usai pembebasan tiga ABK Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Abu Sayyaf sejak 9 Juli 2016 lalu, di Indanan, Sulu, selatan Filipina, Minggu (18/9/2016) pagi.
Maret 2016, masyarakat sempat dihebohkan dengan penyanderaan 10 WNI oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina.
Usai menyandera 10 WNI, mereka lalu mengontak otoritas Filipina dan meminta uang tebusan sebesar Rp 15 miliar.
Negosiasi pun alot, namun akhirnya secara bertahap sandera bisa kembali ke Indonesia.
Dua sandera terakhir, yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan sejak 20 Juni lalu, Muhammad Nasir dan Robin Piter, Kamis (15/12/2016) sekitar pukul 23.20 WIB, akhirnya tiba di tanah air.