Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MK Rapat Konsultasi Dengan Komisi III Terkait OTT Patrialis Akbar dan Pilkada Serentak

Rapat itu nantinya akan dihadiri hakim konstitusi dan pimpinan beserta anggota Komisi III DPR RI.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in MK Rapat Konsultasi Dengan Komisi III Terkait OTT Patrialis Akbar dan Pilkada Serentak
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar keluar dari gedung KPK memakai baju tahanan usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Jumat (27/1/2017). Patrialis Akbar bersama tiga orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap gugatan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan di MK. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi akan menggelar Rapat Konsultasi dengan mitra kerjanya, Komisi III DPR RI sore ini.

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono mengatakan rapat tersebut akan membahas sejumlah hal, salah satunya operasi tangkap tangan terhadap Hakim Patrialis.

"Bukan hanya soal kasus OTT, melainkan juga soal-soal lain seperti persiapan Pilkada serentak, evaluasi dan rencana kinerja MK dan lain-lain," kata Fajar saat dihubungi Tribun, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Menurut Fajar, rapat tersebut akan dimulai pukul 15.00 WIB.

Rapat itu nantinya akan dihadiri hakim konstitusi dan pimpinan beserta anggota Komisi III DPR RI.

Untuk diketahui, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar (PAK) resmi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap oleh KPK.

Selain itu, teman Patrialis yakni Kamaludin (KM) juga ditetapkan sebagai tersangka karena berperan sebagai perantara suap.

Berita Rekomendasi

Dalam perkara ini, Patrialis Akbar disangkakan menerima suap dari tersangka Basuki Hariman (BHR) ‎bos pemilik 20 perusahaan impor daging dan sekretarisnya yang juga berstatus tersangka yakni NG Fenny (NGF).

Oleh Basuki, Patrialis Akbar dijanjikan uang sebesar USD 20 ribu dan SGD 200 ribu terkait pembahasan uji materi UU No 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan hewan.

‎Diduga uang USD 20 ribu dan SGD 200 ribu itu sudah penerimaan ketiga. Sebelumnya sudah ada penerimaan pertama dan kedua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas