Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gamawan Mengaku Dapat Pinjaman Uang Rp 1,5 Miliar dari Adiknya untuk Beli Tanah di Bogor

Gamawan mengaku pernah mendapat uang Rp 1,5 miliar dari adiknya, Azmin Aulia. Uang itu merupakan pinjaman dari sang adik untuk memenuhi kebutuhannya.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gamawan Mengaku Dapat Pinjaman Uang Rp 1,5 Miliar dari Adiknya untuk Beli Tanah di Bogor
tribunnews.com
Gamawan Fauzi 

Bekas Gubernur Sumatera Barat itu menegaskan itu menegaskan penerimaan itu sifatnya resmi dan ia membubuhkan tanda tangan usai menjadi pembicara.

Utang Adik
Namun Gamawan mengaku pernah mendapat uang Rp 1,5 miliar dari adiknya, Azmin Aulia.

Uang tersebut, menurutnya, merupakan pinjaman dari sang adik untuk memenuhi sejumlah kebutuhannya setelah Gamawan lengser dari jabatan menteri.

Uang dipakai untuk membeli tanah di kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Setelah saya jadi petani, saya pinjam uang dari teman-teman, istri saya, teman saya, anak saya, untuk beli sapi. Saya berternak sapi," ujar Gamawan menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim John Halasan Butar-butar terkait aliran dana Rp 1,5 miliar dari Azmin Aulia.

Menjawab pertanyaan seorang jaksa penuntut umum dari KPK terkait uang itu Gamawan kembali menjelaskan uang Rp 300 juta dipakai beternak sapi.

"Azmin Aulia juga pernah ngasih uang setelah saya operasi kanker di Singapura. Total Rp 1,5 miliar," katanya.

Berita Rekomendasi

Gamawan menyebut pada 2014 ia harus menjalani operasi kanker di Singapura. Biaya operasi tidak bisa diklaim kepada asuransi, karena pihak asuransi tidak menanggung pengobatan di luar negeri.

Oleh karena itu ia meminjam uang dari adiknya.

"Usus saya dipotong (sepanjang) 20 sentimeter, saya harus makan obat yang mahal sekali (harganya), karena itu saya pinjam uang," ujar Gamawan.

Gamawan juga mengatakan megaproyek itu merupakan kelanjutan dari menteri sebelumnya.

"Program itu sudah dimulai dua tahun sebelum saya menjabat," kata Gamawan.


Gamawan mengungkapkan kegamangannya mengurusi proyek KTP elektronik. Betapa tidak, baru 19 hari setelah dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri ia langsung diundang Komisi II DPR untuk Rapat Dengar Pendapat berkaitan KTP elektronik.

Gamawan sebenarnya menolak mengerjakan proyek tersebut. Ia berdalih tidak tahu bagaimana menggunakan anggaran yang sedemikian besar.

"Saya tidak tahu caranya. Saya orang baru tiba-tiba harus memimpin. Siapapun menterinya dia adalah pengguna anggaran," kata mantan Bupati Solok itu. (tribunnetwork/ric/rek)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas