Sulit Ukur Kinerja DPD, Formappi: Rapat Hanya Ketawa-ketiwi Seperti Resepsi
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengakui sulit mengukur kinerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengakui sulit mengukur kinerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pasalnya, DPD bergantung pada lembaga lain.
"Jangan bandingkan DPD saat raker (rapat kerja) dengan kementerian. Raker banyak tapi seperti resepsi, hanya ketawa-ketiwi, mau serius juga ngapain," kata Peneliti Formappi Lucius Karus dalam diskusi 'Masa Depan DPD di Tangan Putusan MA?' di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (19/3/2017).
Lucius mengatakan jebloknya kinerja DPD ditambah dengan mutasi para senator ke partai politik. Para senator berharap menjadi anggota DPR. "Kamar yang dibangun dindingnya triplek mudah dibolongi untuk pindah," kata Lucius.
Lucius mengungkapkan DPD dilahirkan dengan niat baik tetapi jatuh ke tangan orang yang tidak baik. Ia menuturkan tidak ada perkembangan signifikan sejak DPD didirikan.
"Bisa dikatakan dari sisi kinerja sulitnya membuat parameter DPD nyaris tak punya mekanisme, tergantung lembaga lain. DPD juga tidak berupaya yang diperjuangkan bisa diselesaikan bersama DPR," kata Lucius.
Ia pun menyesalkan terjadinya mutasi senator menjadi anggota partai politik. Hal itu menunjukkan ketidakberdayaan DPD. "Frustasi cari jalan keluar, yang mudah DPD bergabung dengan parpol, begitu masuk parpol beda lagi masalahnya," kata Lucius.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.