Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Gunung Agung Diprediksi Akan Meletus Lebih Besar Lagi

Namun demikian letusan tersebut diyakini tidak akan sebesar Gunung Agung pada tahun 1963 lalu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BNPB: Gunung Agung Diprediksi Akan Meletus Lebih Besar Lagi
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Kepulan asap dan abu vulkanik berwarna merah menyala menyembur dari kawah Gunung Agung terlihat dari Desa Bunutan Dusun Gulinten, Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Agung dari level siaga ke awas setelah terjadinya peningkatan letusan dengan semburan asap dan abu vulkanik hingga ketinggian 3.400 meter. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas Gunung Agung terus meningkat sejak Sabtu lalu (25/11/2017) lalu, dimana gunung tersebut meletus dan memuntahkan material hingga ke ketinggian 3.400 meter dari puncak kawah.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan aktivitas gunung tersebut menunjukkan akan ada letusan yang lebih besar.

Dalam pemaparannya di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (27/11/2017), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan indikasi letusan yang lebih besar, terlihat dari erupsi yang disertai dentuman lemah yang terdengar hingga jarak 12 kilometer dari puncak gunung.

Baca: Inilah Alasan Mengapa Debu Vulkanik Gunung Membahayakan Penerbangan, Sudah Ada Buktinya

Selain itu api semakin sering terlihat di puncak gunung.

"Ini menandakan letusan besar akan terjadi," katanya.

Namun demikian letusan tersebut diyakini tidak akan sebesar Gunung Agung pada tahun 1963 lalu.

BERITA TERKAIT

Pada saat itu aktivitas gunung Agung berlangsung sampai sekitar satu tahun, mulai dari 18 Februari 1963 hingga 27 Januari 1964.

Baca: Letusan Gunung Agung Diprediksi Tidak Akan Sebesar Letusan 1963, Ini Alasannya

Letusan menyebabkan material yang disemburkan menutupi sebagian sinar matahari, sehingga suhu bumi secara global turun 0,4 drajat celcius.

Bencana tersebut menyebabkan 1.549 orang tewas, 1.700 rumah ancur, 225.000 kehilangan mata pencaharian, dan 100.000 orang mengungsi.

Aktivitas Gunugn Agung juga menyebabkan 316.518 ton produksi pangan hancur.

Sutropo Purwo Nugroho mengatakan saat ini kekuatan yang tersimpan di gunung tertinggi di Bali itu, tidak sebesar tahun 1963 lalu.

Selain itu saat ini menurutnya persiapan menghadapi bencana sudah jauh lebih baik. Mulai dari teknologi mendeteksi aktivitas gunung, jaringan komunikasi dan pemahaman masyarakat sudah jauh berbeda.

"Pemerintah menyiapkan bantuan dana siap pakai yang ada di cadangan penanggulangan bencana sekitar dua triliun (rupiah), jika ada kekurangan akan ditambah," katanya.

"Rencana contingency (kemungkinan terburuk) dengan sekenario terburuk pun sudah disusun, jika letusan besar seperti tahun sembilan belas enam puluh tiga," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas