Mantan Kombatan JI Ungkap Alasan Surabaya Jadi Sasaran, Dan Pelaku Satu Keluarga Termasuk Perempuan
Ali Fauzi, sang mantan kombatan, pentolan Jamaah Islamiyah (JI) yang juga adik kandung Amrozi, tersangka Bom Bali I
Editor: Suut Amdani
Negara mana pun bisa mengalami kejadian seperti ini, termasuk di Amerika Serikat.
Jika kelompok teroris mendapat tekanan, maka yang di bawah akan bergerak.
“Mungkin polisi tahu, tapi di mana dan kapan,” katanya.
Kelompok pengebom ini, menurutnya tidak masuk dalam perakit bom besar.
Kalaupun ada kebakaran itu hanya efek samping.
Bukan karena efek residunya. Yang muncul api dan terbakar itu ban, tangki bensin dan lainnya.
Sedangkan asap yang membumbung tinggi itu juga akibat efek samping benda-benda seperti ban yang terbakar.
Asap tinggi itu bukan efek residu, makanya warna asapnya hitam bukan putih.
Sementara dominan warna asap yang muncul tadi itu hitam.
“Kalau warna asap juga bisa dipelajari bahan peledaknya dari apa. Tergantung bahannya,” ungkap Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian ini.
Polisi yang olah TKP akan bisa melihat benar apakah itu dampak residu atau bukan.
Dan bisa dicocokkan dengan bahan-bahan yang terbakar di sekitar kejadian.
Jika ada kesamaan pola, maka dengan mudan untuk mengidentifikasinya.
Apakah sama dengan yang dulu (kelompok insiden tahun 2000-an, red) yang berafiliasi dengan ISIS atau tidak.
“Bom dari kelompok baru atau lama,” katanya.
Ali Fauzi menambahkan analisis mendalam yang bisa dipakai jalan dalam proses penyelidikan oleh polisi.
Ia juga menambahkan perihal pelaku bom bunuh yang ternyata seorang perempuan.
Bisa jadi perempuan itu anggota keluarganya, mungkin suaminya masih dalam tahanan, atau anaknya juga dipenjara.
Bisa juga suaminya meninggal di Syiria atau di Irak.
"Perlu dicari tahu," katanya.
(Tribunjatim.com/Hanif Manshuri)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Eks Teroris Bongkar Alasan Surabaya Jadi Sasaran Teror Bom, Reproduksi Calon Pengantin Juga Disebut