Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un Diharapkan Ciptakan Suasana Global yang Kondusif
Ia mengatakan akibat isu nuklir diantara kedua negara, suasana global terkena imbasnya.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura dapat meredam ketegangan terkait isu nuklir.
Sehingga membuat suasana global menjadi lebih kondusif.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.
Baca: DVD Dilan 1990 Terjual 45 Ribu Keping dalam Lima Hari
Ia mengatakan akibat isu nuklir diantara kedua negara, suasana global terkena imbasnya.
Bukan hanya soal keamanan, tapi juga berdampak kepada ekonomi.
"Kita harap, setelah Kim Jong Un bertemu dengan Trump, dan sebelumnya dengan Presiden Korea Selatan, suasana keamanan dan ekonomi dunia bakal lebih kondusif,” kata Taufik dalam keterangan tertulis, Selasa (12/6/2018).
Baca: Setahun Berlalu, Bagaimana Kabar Kasus Dugaan Kekerasan Antara Nikita Mirzani dan Asisten Jupe?
Khusus untuk sektor ekonomi, Waketum PAN itu berharap dengan adanya denuklirisasi oleh Korut, membuat Asia Timur menjadi zona nyaman, yang turut berdampak pada ekonomi Indonesia.
Dimana, Indonesia bisa mengembangkan dan meningkatkan ekspor ke beberapa negara di sana, seperti Jepang, China, hingga Korsel.
Pasalnya, sektor perdagangan Indonesia sempat terdampak semenjak konflik Semenanjung Korea memanas.
“Suasana dunia yang stabil, anteng, dan tidak ada tensi di beberapa wilayah, diharapkan membuat sektor perdagangan, iklim investasi, hingga harga minya dunia lebih stabil dan bergairah,” katanya.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan digelar Selasa, 12 Juni 2018 di di Capella Hotel, Pulau Sentosa, Singapura.
Pertemuan ini akan mencatatkan sejarah karena pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara bertemu dengan presiden Amerika Serikat yang sama-sama masih menjabat.