Plus Minus AHY dan Salim Segaf Jika Jadi Cawapres Prabowo Versi Pengamat
Prabowo harus betul-betul memastikan calon pendampingnya nanti bisa memberikan tambahan suara yang signifikan untuk dirinya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Tetapi ketertarikan pemilih kepada Habib Salim menurut dia, bukan disebabkan karena faktor usia, melainkan karena faktor kedekatannya dengan kelompok Islam.
Perbandingan ketiga, jika dilihat dari 'backgound' pemilih berdasarkan latar belakang agama, Habib Salim tampaknya lebih unggul dari AHY.
Kata dia, sebagai orang yang memiliki nasab dengan Nabi Muhammad SAW, berlatar pendidikan doktor dari perguruan tinggi di Madinah, cucu dari seorang ulama ternama pendiri Al-Khairat, serta didukung oleh gerakan Islam politik semisal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPFU), Habib Salim berpeluang besar untuk menggaet suara pemilih muslim.
Walaupun tidak semua pemilih muslim pasti akan memberikan suaranya kepada Habib Salim, tetapi menurut dia, dengan berbagai latar belakang keagamaannya itu dia jelas lebih unggul dari AHY dari aspek tersebut.
Dengan latar belakang Habib Salim itu, maka apabila Prabowo mengambilnya sebagai cawapres, pasangan tersebut merupakan perpaduan unsur Nasionalis-Relijius, betapapun istilah itu masih terus menjadi perdebatan.
Nah, jelas dia, kalau AHY yang jadi pasangan Prabowo, unsur nasionalisnya menjadi dominan.
Jadi probabilitas untuk meraup suara pemilih dari kelompok muslim saya kira bisa diandalkan oleh Prabowo dari sosok Habib Salim, ketimbang AHY.
"Dari setidaknya empat faktor perbandingan diatas itulah saya cenderung mengatakan Habib Salim dan AHY relatif berimbang," jelasnya.
Sebelumnya, Muzani mengatakan, saat ini sudah ada perkembangan signifikan dalam penjajakan komunikasi yang dilakukan tersebut. Bakal Cawapres Prabowo sudah mengerucut kepada dua nama.
"Pembicaraan sampai dengan tadi malam Wapres yang akan mendampingi pak Prabowo sudah mulai mengerucut kepada dua nama," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (6/8/2018).
Menurut Muzani, dua nama tersebut kini terus dimatangkan. Selain dikomunikasikan dengan partai koalisi, dua nama tersebut menurut Muzani dikomunikasikan dengan sejumlah pihak terkait.
"Kita sedang terus melakukan pembicaraan dengan partai-partai calon koalisi untuk mmbicarakan nama-nama tersebut. Dan kita juga terus melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait yang bisa memberikan suport dukungan kita karena itu mungkin kita akan mengambil keputusan untuk Wapres di akhir," katanya.
Muzani enggan menyebutkan ke dua nama yang kini sedang dibahas tersebut.
Yang pasti menurutnya dalam pembahasan ke dua nama itu, perlu dilakukan dengan sabar dan telaten, sehingga yang terpilih nanti mampun bersaing dengan calon petahana.
"Tetapi tentu saja pembicaraan ini harus sabar, harus telaten, dan kita harus memiliki ya kesabaran untuk mendengar dari semua," pungkasnya.