Fakta-fakta Kematian Pemandu Pendakian, Andika Pratama, di Puncak Carstenz
Fakta-fakta kematian pemandu pendakian, Andika Pratama di Puncak Carstenz. Andika meninggal karena tertimpa batu saat mendaki puncak.
Editor: Daryono
Dari keterangan Arlend, polisi menjelaskan, korban tertimpa batu di mukanya saat sedang aklimatisasi.
"Pada saat Yosua bertanya kepada Arlen tentang kejadian tersebut, Arlen menyatakan bahwa dia dan korban pada saat itu sedang aklimatisasi."
"Namun tiba-tiba ada batu yang jatuh dari atas dan langsung mengenai muka korban," kata Kamal.
Baca: Kronologis Meninggalnya Andika Pratama Pemandu Pendakian di Puncak Carstensz, Diduga Kejatuhan Batu
Setelah kejadian ini, Arlend menghubungi Sofyan Arie Fiesa selaku penanggung jawab tim yang standby di Kota Timika.
Sementara itu, jenazah korban telah dievakuasi Minggu pagi menggunakan helikopter Komala Air.
"Setelah berada di base camp lembah kuning. Kejadian tersebut langsung diinformasikan kepada penanggung jawab grup yaitu Sofyan yang berada di Timika. Namun karena kendala cuaca maka korban baru dievakuasi hari ini ke Timika," kata Kamal.
Kapolres Mimika AKBP Fernando Sanches Napitupulu, mengatakan kepada Kompas.com, Sabtu (3/11/2018) malam, upaya evakuasi korban dengan helikopter milik Komala Air teganggu cuaca buruk.
"Belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk," ujar Shances.
Akhirnya, pada hari Minggu pagi (4/11/2018), korban berhasil dievakuasi dan segera ke basecamp.
Andika diketahui bekerja di CV Cesta Adventure dan sedang memandu pendakian ke Puncak Carstensz.
4. Jenazah dibawa ke Bandung
Jenazah Andika Pratama, seorang pemandu pendaki yang meninggal dunia di Puncak Carstensz, Mimika, Papua, diterbangkan ke kampung halamannya di Bandung Jawa Barat, Minggu (4/11/2018).
Almarhum diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Bandara Mozes Kilangin Timika, dengan tujuan Jakarta, pukul 14.40 WIT.
Sebelum diterbangkan, almarhum dishalatkan di Masjid Agung Babussalam, Jalan KH. Dewantara, Kota Timika.