Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Pancasila Kecam Aksi Terorisme di Christchurch Selandia Baru

Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto S Soerjosoemarno mengecam aksi penembakan di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (16/3/2019).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pemuda Pancasila Kecam Aksi Terorisme di Christchurch Selandia Baru
Istimewa
Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto S Soerjosoemarno 

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto S Soerjosoemarno mengecam aksi penembakan di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (16/3/2019).

Aksi penembakan terhadap jemaah di dua masjid mengakibatkan 49 orang meninggal dunia dan 48 lainnya terluka.

Terlebiha ada tiga warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.

Baca: Penggemar Ramai-ramai Tandatangani Petisi Keluarkan Lee Jong Hyun dari CNBLUE

"Mencermati kejadian tersebut, pada intinya para pelaku merasa mewakili atau mewarisi heroisme seperti yang tersurat dan tersirat di senjata-senjata yang digunakan berdasarkan sejarah yang pernah terjadi, padahal mereka tidak mewakili siapapun dalam kejadian ini, selain mengumbar naluri sebagai pembunuh," ujar Japto S Soerjosoemarno dalam keterangan yang diterima, Senin (18/3/2019).

Selain itu, Japto S Soerjosoemarno juga menyayangkan pernyataan senator Australia Fraser Anning yang justru memperkeruh situasi.

Baca: Sandiaga Uno Janji Tidak Ambil Gaji Sebagai Wakil Presiden Jika Tepilih

“Tindakan terorisme yang terencana itu merupakan perbuatan biadab, kejam dan sadis. Saya sampaikan duka cita kepada para keluarga korban. Inalillahi wainailaihi rojiun. Semoga para korban penembakan diampuni segala dosanya,” tutur Japto.

Japto pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mudah terbawa emosi dalam menghadapi suatu konflik, terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang melewati tahun politik.

BERITA REKOMENDASI

“Kami imbau seluruh masyarakat untuk mawas diri terhadap mudah terpicunya emosi dalam konflik sekecil apapun. Apalagi Indonesia sedang menghadapi pesta politik yang berpotensi mengadu-domba demi kepentingan perorangan maupun kelompok,” katanya.

Baca: Romahurmuziy Jadi Ketua Parpol Kelima yang Dijerat KPK, Ini Daftar Lainnya

Ia pun menegaskan aksi terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun atau mewakili agama apapun.

“Jelas terorisme bukanlah tindakan yang mewakili agama. Karena terorisme selalu dikaitkan dengan kegiatan salah satu agama, khususnya agama Islam yang mungkin mengakibatkan terjadinya hal ini di New Zealand, serta pula terjadi di negara-negara lain,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas