Politik Indentitas Menguat di Pemilu, Mengapa Perolehan Suara Partai Islam Tidak Naik Signifikan?
Artinya, dalam memilih partai, mereka lebih melihat program dan rekam jejak ketimbang identitas agama.
Editor: Hasanudin Aco
PKB meraih angka 9-10% versi quick count dari berbagai lembaga survei.
Di Charta Politika, misalnya, tercatat partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini merebut 9,6% naik dari pemilu lalu 9,04%.
Bertambahnya suara PKB, kata Djayadi, antara lain dipicu oleh pemilih Nadhlatul Ulama yang meninggalkan PPP akibat kasus yang membelit partai tersebut, terutama akibat kasus dugaan korupsi yang melilit ketumnya, Romahurmuziy.
"Dan sekaligus ada pengaruh Ma'ruf Amin, walaupun secara resmi bukan merupakan wakil PKB, tapi Ma'ruf Amin bisa dilihat lebih dekat dengan PKB, sehingga ada semacam pengaruh ekor jas dari keberadaan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden," tambah Djayadi.
Namun demikian menurut petinggi PKB, Abdul Kadir Karding, belum ada survei tentang efek ekor jas terkait kenaikan suara PKB.
"Kalau efek itu harus dipelajari lagi. Ada penambahan sedikit, mudah-mudahan karena faktor ekor jas, yang kedua karena solidnya dukungan Nadhlatul Ulama, ketiga karena caleg-caleg bekerja, dan keempat tidak ada konflik," tambah Karding.
Menurutnya, PKB mengajak Ma'ruf Amin dalam iklan partai, selain karena posisinya sebagai calon wakil presiden juga lantaran sebelumnya Ma'ruf Amin adalah Ketua Dewan Syuro PKB pertama dan bahkan duduk di DPR MPR mewakili partai.
Tentang limpahan suara PPP, kata Karding, perlu penelitian lebih lanjut. Ia menyebut PPP masih solid.