Hari ke Lima Puasa, Harga Cabai Rawit di Gorontalo Berangsur Normal
Kenaikan harga cabai rawit di Gorontalo pada tiga hari awal puasa merupakan fenomena sesaat. Dilaporkan sebelumnya pernah menyentuh Rp 120 ribu per kg
Editor: Content Writer
Kenaikan harga cabai rawit di Gorontalo pada tiga hari awal puasa merupakan fenomena sesaat. Dilaporkan sebelumnya pernah menyentuh Rp 120 ribu per kg.
Dari hasil pantauan tim stabilisasi harga Ditjen Hortikultura bersama Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo di beberapa pasar baik di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo, harga mulai turun di kisaran Rp 70 - 80 ribu per kg.
“Harga tembus Rp 120 ribu per kg sama sekali bukan karena tidak ada barang tapi karena buruh petik pada libur untuk fokus melaksanakan ibadah puasa di tiga sampai empat hari awal puasa. Setelah itu, aktivitas seperti biasa. Jadi murni fenomena sesaat saja,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab saat dihubungi di Jakarta, Kamis (9/5).
Ismail menyampaikan produksi cabai rawit merah pada Mei 2019 mencapai 96 ribu ton, sedangkan kebutuhannya hanya 62 ribu ton. Dengan demikian, terjadi surplus sebesar 34 ribu ton.
"Karena itu, pemerintah menjamin pasokan dan harga cabai rawit secara nasional aman dan stabil. Pemerintah pusat dan daerah berupaya menjaga pasokan dan harga dengan mematuhi pelaksanaan pengaturan pola tanam antar waktu antar wilayah yang sudah kita atur secara nasional," terangnya.
Di tempat terpisah, Plh Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Momy Igirisa saat melakukan pantauan langsung di lapangan menyampaikan bahwa pasokan cabai rawit aman.
"Produksi cabai rawit merah pada Mei 2019 sebesar 872 ton sedangkan kebutuhannya sebesar 285 ton, sehingga terjadi surplus sebesar 587 ton, yang otomatis harga dan pasokan aman," jelas Momy.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Kasie Ketersediaan Bidang ketersediaan Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Hengki Habi bahwa kini harga cabai rawit merah mulai turun.
"Buktinya harga yang semula di tiga hari awal puasa saat ini mulai turun di pasaran dengan kisaran Rp 70 - 80 ribu per kg. Kenaikan di tiga hari awal puasa hanya dikarenakan buruh petik lebih fokus untuk melaksanakan ibadah puasa setelah itu lambat laun kembali turun dan normal," jelas Hengki.
Salah satu pedagang besar di pasar sentral, Romi menyakinkan bahwa harga dan pasokan cabai rawit dalam beberapa hari ke depan akan kembali normal.
"Tercatat hari ini, (Kamis, 9/7/2019) saja sudah turun di kisaran Rp 70 - 80 ribu per kg, kemarin (Rabu, 8/7) masih di kisaran Rp 80 - 90 ribu per kg, yang semula awal puasa bisa tembus Rp 120 ribu per kg," ucapnya.
Hal ini, lanjut Romi, karena kebiasaan tiga sampai empat hari awal puasa petani libur petik dan lebih fokus melaksanakan ibadah puasa, setelah itu akan kembali beraktifitas. Harga normal cabai rawit di pasaran Gorontalo berkisar Rp 40 - 50 ribu per kg.
Yanto, salah satu pedagang besar antar provinsi, menyampaikan bahwa saat ini stok cabai rawit di Gorontalo masih aman, buktinya setiap hari dia bisa mensuplai antara 5 - 6 ton per hari dengan tujuan Manado yang berasal dari pedagang lokal Gorontalo 2 ton, Parigi Moutong Sulteng 1,5 ton dan Maros Sulsel 1 ton.
"Harga cabai paling tinggi, jenis cabai rawit varietas Malita FM sebesar Rp 80 ribu per kg, sedangkan cabai rawit dari luar lebih murah sekitar Rp 60 ribu per kg," ujar Yanto.