3 Pernyataan Ahok soal Karier Politiknya : Dicap Penista, Cacat di Republik Ini Hingga Mau Jadi Host
Pernyataan soal ini disampaikan Ahok saat menerima penghargaan Roosseno Award IX di Roosseno Plaza, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Orang mayoritas beragama sudah mencap saya penista, masyarakat kelas menengah, terutama ibu-ibu, marah karena urusan perceraian saya dan pernikahan saya. Jadi, ya sudah sebetulnya sudah selesai (karier politik)," kata Ahok.
Dengan tegas, dia bahkan mengatakan tak mungkin jadi menteri pada pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin periode 2019-2024.
Desakan agar Ahok masuk kembali dalam pemerintahan memang kerap muncul dari para warganet.
Namun, Ahok memupuskan harapan itu dengan mengatakan tak mungkin menjadi menteri.
"Saya tidak mungkin jadi menteri, saya kan sudah cacat di Republik ini. Bukan pesimistis, tapi saya memberi tahu fakta dan kenyataan," kata Ahok.
Nama tak seharum dulu Ada alasan yang membuat Ahok cenderung menarik diri dari peluang terjun kembali ke dunia pemerintahan.
Dia merasa namanya tidak seharum dulu. Hal ini karena dirinya sudah pernah terjerat kasus hukum.
Dia mengacu pada kasus penodaan agama yang pernah menjeratnya.
Ahok pernah ditahan selama 2 tahun karena terbukti bersalah dalam kasus itu.
Belum lagi dinamika rumah tangganya yang berlangsung sejak ia masih di dalam tahanan. Ahok bercerai dengan istrinya, Veronica Tan.
Kemudian menikah lagi setelah bebas dari penjara.
"Orang mayoritas beragama sudah mencap saya penista, masyarakat kelas menengah terutama ibu-ibu, marah karena urusan perceraian saya'" ujar Ahok.
Lagi pula, Ahok tidak ingin ada pihak yang merasa diambil posisinya jika dia masuk lagi ke dunia politik atau pemerintahan.
Ahok sudah cukup puas dengan dengan kehidupan sederhananya.
Ke depan, Ahok tetap ingin membantu rakyat dengan caranya sendiri.
Salah satunya menjadi pembawa acara (host) di stasiun televisi.