Empat Nama Disebut sebagai Calon Kapolri dan Tito yang Pernah Ungkapkan Keinginan Pensiun Dini
Pada Oktober mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengumumkan susunan kabinet yang baru
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
Luki juga mengemban tugas mendukung dan mensukseskan program prioritas Kapolri menjadikan Kepolisian Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya) untuk menjaga Kambtibmas selama berlangsungnya masa pemilu, pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan angota Legislatif (Pileg) 2019, khususnya di wilayah Jawa Timur.
- Kapolda Sumur Irjen Agus Andriyanto
Irjen Pol Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967.
Ia menjabat Kapolda Sumatera Utara sejak 13 Agustus 2018.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sumut, lulusan Akpol 1989 ini menduduki berbagai posisi diantaranya Wakapolda Sumatra Utara, Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid Pemberantasan BNN (2015), Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013), Analis Kebijakan Madya bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dlm Rangka Dik Sespimti) (2012).
Ia mulai karier sebagai Pamapta Polres Dairi di tahun 1990.
- Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri
Irjen. Pol. Ahmad Dofiri, M.Si. (lahir di Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967 adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 14 November 2016 yang mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dofiri yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang SDM.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini sebelum menjabat Kapolda DIY adalah Karosunluhkum Divkum Polri.
3. Tito Sempat Utarakan Keinginan Pensiun Dini
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pernah mengungkapkan keinginannya untuk pensiun dini.
Pernyataan Tito diungkapkan pada tahun 2017 silam.
Saat itu, Tito menyatakan enggan menuntaskan jabatan Kapolri hingga 2022.
Baca: Minta Selesaikan Kasus Novel, Jokowi Beri Tenggat 3 Bulan Untuk Kapolri
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 10 Juli 2017, Tito terbilang muda saat ditunjuk menjadi Kapolri, bahkan meloncati lima angkatan di atasnya.
Jika bisa memilih, Tito ingin pensiun dini.
"Hati kecil saya tidak ingin sampai selesai 2022. Tambah stres nanti saya," ujar Tito di lapangan Silang Monas, Jakarta Lusat, Senin (10/7/2017).
"Saya butuh waktu untuk istri dan anak-anak saya juga," kata Tito.
Tito beralasan, jika Tito memimpin Polri sampai lima tahun lagi, maka akan berdampak buruk bagi dirinya dan institusi.
Organisasi Polri butuh penyegaran, kata dia, perlu adanya regenerasi pimpinan.
"Bayangin kalau saya jadi Kapolri terus, enam tahun, tujuh tahun, anggota bosan, organisasi bosan, saya juga bosan," kata dia.
Terlebih lagi, menjadi Kapolri bukanlah hal yang mudah, menurut Tito.
Ia menjalani kehidupan yang penuh tekanan karena banyak persoalan.
Menurut dia, wajar jika ia ingin melepas semua tekanan-tekanan itu.
"Kemungkinan ada waktu yang saya anggap tepat, mungkin akan pensiun dini," kata Tito.
Tito heran dengan banyaknya komentar atas niatnya untuk pensiun dini.
Menurut dia, di luar negeri, pensiun lebih awal dari waktunya merupakan hal yang lumrah.
Apalagi jika orang tersebut merasa selama ini telah bekerja keras dan menikmati sisa hidupnya dengan tenang.
Sementara di Indonesia, pensiun dini menjadi sesuatu yang aneh.
"Saya juga berhak menikmati hidup dengan keluarga dalam kehidupan yang less stressful," kata dia.
Tito memilih terjun di dunia pendidikan setelah pensiun nanti.
Dia lebih senang menjadi pembicara ketimbang masuk ke politik.
Ia mengaku tidak tertarik dengan dunia tersebut.
"Di politik banyak tarik menarik, nanti muncul musuh baru, malah nanti tambah stres," kata Tito saat itu.
Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan dari Tito apakah ia benar-benar berniat untuk pensiun dini.
(Tribunnews.com/Daryono) (Warta Kota/bum/Surya/Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita)