Tokoh Papua Minta Polisi Bijak Tangani Terduga Pelaku Pengibar Bendera Bintang Kejora di Istana
"Kalau memang itu terjadi memang mereka harus atur dengan bijaksana supaya tidak menimbulkan perlawanan," kata Michael
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Argo mengungkapkan peran AT adalah sebagai koordinator lapangan aksi, menggerakan massa, menyiapkan bendera dan orasi di atas mobil komando.
Kapolda Papua minta warga kembali beraktivitas
Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja meminta warga Jayapura untuk tetap tenang dan kembali beraktivitas seperti biasa lagi pascakerusuhan yang terjadi Kamis (29/8/2019).
Rudolf A Rodja meminta agar warga mempecayakan masalah keamanan kepada TNI dan Polri.
Baca: Fadli Zon: Ungkap Saja Jika Ada Penunggang Gejolak di Papua
“Silahkan masyarakat kembali beraktivitas, percayakan pada TNI Polri soal keamanan, kami akan jamin itu,” kata Rudolf A Rodja, Sabtu (31/8/2019) usai menggelar pertemuan dengan paguyuban Nusantara di Hotel Sahid Jayapura.
Namun, kata Rudolf A Rodja, masyarakat harus mampu menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.
"Masyarakat juga harus pada wilahnya masing-masing, kampungnya masing-masing, kami dari TNI Polri mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat yang dilayani,” kata Rudolf.
Mengenai penanganan massa, aparat keamanan dianggap sangat minim personil, sehingga massa berubah jadi brutal, Kapolda mengakui anggotanya terbatas.
“Demonstran ini kan ribuan, kemudian anggota kita terbatas, kalau kami menahan mereka melakukan pembubaran, mereka akan liar kemana mana dan makin besar lagi kerusakan. Dan yang ada mungkin korban jiwa jatuh. Padahal korban jiwa itu kita tidak inginkan. Jadi itu taktik tersendiri yang kami terapkan,” kata Rudolf A Rodja.
Terkait rencana aksi unjuk rasa lagi pada 3 September mendatang, Kapolda menyatakan, jika anarkis akan ditindak tegas.
“Kami sudah siap tindakan tegas jika ada aksi lagi. Tidak boleh lagi seperti kemarin,” tutur Rudolf A Rodja.
Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring mengatakan ada penambahan personil TNI untuk memback-up Polri dalam pemulihan situasi di Papua.
“Ada 500 personil datang dari Kostrad, kenapa jumlahnya seperti itu ini sudah kita perhitungan dengan hakekat situasi yang berkembang,” kata Yosua P Sembiring.
Di lokasi yang sama, Darwis Massi Wakil Ketua Paguyuban Nusantara memandang baik pertemuan dengan TNI dan Polri.
Baca: Jokowi ke Papua Hanya Persoalan Tempat, Terpenting Adalah Komitmen Pemerintah Selesaikan Masalah