Polri: Pelaku Pembakaran dan Tindak Kekerasan Bukan Penduduk Asli Wamena
Pihak yang melakukan pembakaran dan tindak pidana kekerasan di Wamena, Jayawijaya bukan orang asli atau penduduk Lembah Baliem.
Editor: Adi Suhendi
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal saat dihubungi Tribun Network dari Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
AM Kamal menuturkan masyarakat di Wamena telah beraktivitas secara normal.
"Wamena berangsur kondusif. Aparat gabungan TNI dan Polri masih berpatroli untuk menjaga dan menjamin keamanan warga," katanya.
AM Kamal berharap tidak ada lagi aksi provokasi yang mengarah ke tindakan anarkistis di Wamena.
Dia juga meminta warga tidak mudah percaya kepada hoax yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Aparat gabungan tak hanya menjaga perekonomian dan aktivitas publik.
Mereka juga menjaga beberapa objek vital di Wamena.
Baca: Penyebab Ratna Sari Dewi Cium Aroma Soekarno Pada Haul Sang Proklamator, Fakta Dikuak Rachmawati
Sebanyak 31 orang meninggal dunia akibat kerusuhan di Wamena.
Satu di antaranya adalah seorang dokter, yaitu Soeko Marsetiyono.
Soeko ditemukan dalam kondisi terluka di Wamena dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD Wamena.
AM Kamal mengatakan Polri bakal menjamin para tenaga kesehatan di Wamena.
Dia meminta para tenaga kesehatan tidak perlu takut menjalankan tugas di Wamena.
Polri bahkan siap memberikan pengawalan jika diperlukan.
Baca: Berlangsung Damai, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Dipusatkan di Patung Kuda
"Siapapun yang butuh pengamanan saat bertugas, petugas kesehatan atau yang lainnya, hubungi Polres dan Polda. Kami siap mengamankan," kata AM Kamal.