Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bareskrim Polri Bantah Ada Nomor Anggota Polisi di Grup WhatsApp Pelajar STM

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri membantah adanya nomor anggota polisi yang masuk dalam grup WhatsApp (WA) pelajar STM.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bareskrim Polri Bantah Ada Nomor Anggota Polisi di Grup WhatsApp Pelajar STM
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Kasubdit II Dirtippidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri membantah adanya nomor anggota polisi yang masuk dalam grup WhatsApp (WA) pelajar STM.

Diketahui, hal tersebut merujuk pada viralnya tangkapan layar nomor telepon diduga milik polisi yang masuk dalam grup WhatsApp (WA) pelajar STM di Twitter.

Dalam grup tersebut, nomor diduga milik polisi sempat menuliskan pesan dimana dirinya meminta uang bayaran sebagai upah terkait unjuk rasa yang berujung rusuh.

Kasubdit II Dirtippidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul menegaskan tidak ada anggotanya yang menjadi kreator grup WA tersebut.

Baca: Ternyata Masih Ada Ribuan Warga Jatim di Wamena Butuh Dievakuasi

Baca: Hillary Brigitta: Tak Mudah Ternyata Mengatur 500 Orang

Baca: Bocah Usia 6 Tahun Tewas Saat Dimandikan Air Panas, Alasan Sang Ayah Melakukan Sungguh Mengejutkan

"Kita lakukan pemeriksaan mendalam satu per satu nomor-nomor yang masuk nomor grup WhatsApp tersebut. (Hasilnya) Tidak ada nomor polisi, apalagi polisi sebagai kreator (grup WA anak STM/SMK), tidak ada. Saya berharap penjelasan yang kami sampaikan ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen," ujar Rickynaldo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).

Ia pun membantah nama polisi muncul ketika nomor dari anggota grup WA tersebut dimasukkan ke aplikasi True Caller.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, aplikasi True Caller itu sangat tergantung dengan bagaimana kita menyimpan nomor tersebut dengan nama yang kita pilih.

"Jadi sesuai daftar kontak yang dia punya, yang masuk ke dalam situ. Misalnya saya menulis di kontak si A itu tukang ojek, saya pakai True Caller, si A nanti keluar tukang ojek padahal belum tentu aslinya dia tukang ojek," kata dia.

Baca: Rumor Tak Sedap Ruang Ganti Tottenham Hotspur: Vertonghen Dilaporkan Tiduri Istri Eriksen

Lebih lanjut, pihaknya masih mendalami nomor-nomor yang tergabung dalam grup WA tersebut.

Alasannya, banyak nomor yang hanya digunakan untuk akun WhatsApp tetapi tidak aktif providernya.

Rickynaldo juga menegaskan kepolisian akan menyelidiki kemungkinan tangkapan layar yang beredar viral itu direkayasa.
Akun yang menyebarkan isu polisi terlibat dalam grup itu pun juga akan didalami.

"Tentu akan kita lakukan pendalaman, penyelidikan lebih lanjut. Itu kan capture-an belum tentu asli, bukan live, kita lakukan pendalaman kepada capture-an yang ramai di media sosial," katanya.

KPAI bentuk tim

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas