Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dilantik menjadi Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis mengunjungi sejumlah institusi.

Mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung), hingga TNI.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai apa yang dilakukan Idham Azis hal biasa dan normatif.

Dimana Kapolri baru berusaha menjalin koordinasi dengan mitra tugasnya.

Baca: Mahfud MD Minta Masyarakat Hargai Keputusan Jokowi Belum Terbitkan Perppu KPK

"Itu sesuatu yang biasa, silaturahmi biasa aja. Nggak ada sesuatu yang penting, nggak ada sesuatu yang strategis di situ," ujar Neta, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (5/11/2019).

Menurutnya, hal tersebut berbeda dengan manuver politik yang dilakukan tokoh politik seperti Surya Paloh beberapa waktu lalu.

"Seperti Surya Paloh setelah pembentukan kabinet. Dia sowan ke partai-partai itu manuver politik. Kalau ini (Idham) lebih silaturahmi, tak ada manuver politik atau apapun. Ini sangat biasa," kata dia.

Baca: Bertemu Pimpinan KPK, Kapolri: Kita Tunggu Kabareskrim Baru untuk Ungkap Kasus Novel Baswedan

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pergerakan yang dilakukan Kapolri adalah program prioritas dan komitmen yang bersangkutan dalam meningkatkan sinergitas kelembagaan.

"Yakni dengan TNI, Criminal justice system dan Kementerian/Lembaga. Dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan TNI dan juga kementerian lembaga terkait," kata Dedi.

"Juga untuk menjamin keamanan dalam negeri dan mendukung program-program pemerintah guna menjamin keberlangsungan pembangunan nasional menuju Indonesia maju," tambahnya.