Tak Percaya Ditunjuk Jokowi Jadi Staf Khusus, Angkie Yudistia: Perasaan yang Unbelievable
Angkie Yudistia penyandang disabilitas sekaligus sebagai juru bicara Presiden di bidang Sosial mengaku terkejut ketika dirinya dipilih Jokowi.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial diperkenalkan Jokowi salah satunya Angkie Yudistia perempuan yang istimewa penyandang disabilitas sekaligus ditunjuk sebagai juru bicara Presiden di bidang Sosial.
Angkie mengaku terkejut ketika dirinya dipilih Jokowi menjadi Staf Khusus Presiden.
"Perasaan yang unbelievable ya, jadi saya sendiri juga syok ketika bapak (Jokowi) ngomong seperti itu," ungkapnya, dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Jumat (22/11/2019).
Angkie sempat tak percaya ketika dirinya yang seorang disabilitas tak dapat mendengar ditunjuk Presiden menjadi staf khusus sekaligus Juru Bicara Presiden di bidang Sosial.
Baca: Ini 14 Staf Khusus Presiden Jokowi, Mayoritas Anak Muda
"Saya memberikan tugas tambahan kepada mbak Angkie sebagai jubir ," imbuh Angkie menirukan kata Jokowi.
Ia juga tidak dapat membayangkan bahwa seorang perempuan penyandang disabilitas yang tidak dapat mendengar lalu ditunjuk sebagai jubir rasanya imposible.
Perempuan disabilitas ini sempat menanyakan kepada Jokowi jika memilih dirinya sebagai juru bicara tidaklah salah pilih.
Menurutnya, ini adalah suatu kesempatan dalam hal ini Jokowi membuka ruang kepada para disabilitas dan perempuan tidak hanya berdaya dimasyarakat tetapi untuk berdaya di dalam ring satu.
Baca: Sosok Putri Tanjung yang Ditunjuk Jokowi untuk Menjadi Staf Khusus Presiden
Lanjut, Angkie menyebut hanya dirinya yang mempunya disabilitas di keluarganya.
Namun keluarganya selalu menemani dan mendukung Angkie yang kini punya tugas baru sebagai Staf Khusus Presiden dan Jubir Bidang Soial.
Angkie menyatakan akan konsisten sebagai praktisi, sosial bukan soal donasi bantuan, tetapi perihal antar manusia dan lingkungannya.
Pendiri Thisable Enterprise ini, menekankan bahwa sudah saatnya penyandang disabilitas bukan lagi kelompok minoritas dan dianggap setara.