Titi Anggraini Ungkap Kekuasaan Otoriter Bermula dari Masa Jabatan Presiden yang Tak Dibatasi
Titi Anggraini mengatakan masa jabatan presiden yang tidak dibatasi akan menimbulkan kekuasaan yang otoriter, dan memunculkan pemimpin yang diktator.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
"Misalnya begini, ketika presiden terpilih untuk pertama kalinya atau kedua kalinya, ketika dia punya massa untuk tiga periode, tentunya dia atau pendukungnya akan berpikir bagaimana dia bisa tiga periode," ujar dia.
Menurutnya, masa jabatan presiden yang lebih dari dua periode itu menimbulkan celah untuk presiden mempertahankan kekuasaannya,
"Nah itu yang membuka celah untuk melakukan apa saja, sehingga kekuasaan itu dia pertahankan dengan segala cara," lanjutnya.
Handi kemudian mengatakan, saat ini Jokowi yang berada dia periode keduanya, tengah membuat kebijakan terbaik daripada memikirkan akan menjabat lagi di periode selanjutnya.
"Misalkan dengan sekarang, Pak Jokowi sudah dua periode, dia berpikir untuk membuat kebijakan-kebijakan yang terbaik buat rakyat, bukan malah justru memikirkan untuk ketiga kalinya," jelas Handi.
Namun berbeda dengan Titi Anggraini dan Handi Risza, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Zulfan Lindan mengatakan, masa kepemimpinan Presiden Jokowi memiliki indikator untuk dikatakan sebagai masa kepemimpinan yang sukses.
Zulfan Lindan menilai Jokowi sudah sukses jika dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Kita melihat ada orang sukses memimpin negara, ada indikatornya, dan kita menginginkan ada infrastruktur yang terbangun luas, terbaik di Indonesia," ujar Zulfan.
Zulfan menilai jika masyarakat Indonesia sudah rindu dengan keberhasilan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi saat ini.
"Jadi kerinduan orang terhadap negara yang maju seperti ini, MRT dimana-mana, jalan tol terbangun ribuan kilo meter, ini satu keberhasilan," jelasnya.
Menurutnya, kepemimpinan Presiden Jokowi yang berhasil tersebut perlu untuk diteruskan di periode selanjutnya, meskipun saat ini Jokowi sudah ada di periode keduanya.
"Nah ketika orang berhasil begini, apa salahnya kita teruskan?" ujar Zulfan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)