Reuni 212 Dapat Tanggapan Kontra 3 Tokoh Ini, Guntur Romli: Kegiatan Politik Gunakan Idiom Agama
Aksi Reuni 212 mendapatkan tanggapan kontra dari tiga tokoh. MUI Jabar hingga Guntur Romli sebut reuni 212 kegiatan politik yang gunakan idiom agama.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Slamet Ma'arif Beri Tanggapan
Sementara itu, Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menegaskan, latar belakang gerakan 212 tidak ada hubungannya dengan Prabowo Subianto atau tokoh lainnya.
"Lahirnya 212 pasti ada history-nya, dan saya tegaskan lahirnya 212 tidak ada hubungannya dengan Prabowo dan sebagainya," jelasnya melalui YouTube Talk Show TV One, Sabtu (30/11/2019).
Slamet mengungkapkan, dalam aksi reuni di 2019 ini, PA 212 ingin menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT.
"Tahun ini kita kembali menyampaikan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan karunia itu," ungkapnya.
Slamet juga menyampaikan, aksi tersebut sebagai pengingat bangsa Indonesia, bahwa tidak boleh ada siapapun yang menistakan agama.
"Kita juga perlu mengingatkan kembali kepada anak bangsa, bahwa masih ada kami-kami yang senantiasa Istiqamah, senantiasa konsisten untuk mengingatkan anak bangsa, bahwa negara yang berdasarkan pancasila ini, yang NKRI ini, tidak boleh ada siapapun dia yang menistakan agama," kata Slamet.
Ia berujar PA 212 akan melawan penista agama, siapapun dan apapun agamanya.
"Kami pastikan kepada siapapun yang menistakan agama di Indonesia, agama apapun, kami pasti akan berjuang untuk melawan itu semua," ujar Slamet.
Slamet mengungkapkan dari aksi tersebut, PA 212 ingin ada keadilan di Indonesia.
"Kami juga mengungkapkan harus ada keadilan di negeri ini," katanya.