Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggap Masyarakat Mencontoh Jokowi, Rocky Gerung: Bikin Kerajaan Baru Sama dengan Pindah Ibukota

Rocky Gerung menilai sikap masyarakat yang mendirikan kerajaan baru tidak salah, "Sama aja kan, bikin kerajaan itu sama dengan ide pindah ibukota."

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
zoom-in Anggap Masyarakat Mencontoh Jokowi, Rocky Gerung: Bikin Kerajaan Baru Sama dengan Pindah Ibukota
Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews, Facebook/Renny Khairani dan YouTube Rocky Gerung Official
Rocky Gerung soroti munculnya 'kerajaan baru' di Indonesia, seperti Keraton Agung Sejagat hingga Sunda Empire. 

"Di dalam teori kebudayaan, gejala-gejala itu biasa disebut gejaka Ratu Adil, yang biasanya timbul ketika orang mengalami fatalisme di dalam hidup. Tetapi tetap punya harapan untuk perubahan. Jadi ada politics of hope di depan, ada politics of memory di belakang," kata Rocky menanggapi.

Menurutnya, beberapa orang yang terkait dalam keinginan dalam mendirikan kerajaan atau kesultanan tersebut adalah orang yang ingin mencari keterangan kultur politik dalam sejarah.

Pemicu dalam hal tersebut lantaran adanya kritisme yang dibangun masyarakat terkait menanggapi keadaan Indonesia yang semakin memburuk.

Atas dasar tersebut, Rocky menilai masyarakat terkait akhirnya mempunyai ide untuk membuat kerajaan baru seperti saat ini.

"Jadi itu sebenarnya kecerdasan lokal kan? Karena cari outlet dari kesulitan hidup dengan pergi pada semacam keagungan masa lalu kan," kata Rocky.

Ia pun menilai munculnya kerajaan baru tersebut bukanlah suatu keadaan yang mengancam Negara Republik Indonesia (NKRI).

"Yang mengancam NKRI itu kurs dan daya beli itu ya. Justru karena dua soal itu, kesulitan ekonomi, orang cari perlindungan budaya melalui, membentuk kerajaan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ia membenarkan adanya peristiwa tersebut merupakan semacam katarsis yang terjadi.

"Suatu pelepasan dari energi yang berupaya untuk berubah. Tapi mungkin membayangkan berat perubahan sosiologi maka lakukan dengan cara metafisik," tambahnya.

Ia juga menyetujui ditemukannya atau munculnya kerajaan baru itu merupakan suatu tanda bahwa masyarakat sedang frustasi.

Tetapi, ia menilai polisi kurang imajinatif dalam sikapnya ketika menangkap masyarakat yang mengaku raja dan ratu di kerajaannya tersebut.

Sementara, Rocky mengaku gembira adanya peristiwa ini.

"Ya anggap saja itu semacam festival budaya, yang diinisiasi oleh mereka yang ingin mengingatkan bahwa ada problem dalam bangsa ini," kata Rocky.

Adanya fenomena munculnya kerajaan baru di Indonesia bukanlah suatu kejadian yang harus ditanggapi serius.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas