Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerajaan Baru Muncul Hebohkan Publik, Bisakah Indonesia Kembali Menjadi Kerajaan? Ini Kata Sejarawan

Sejarawan Anhar Gonggong berkeyakinan berkeyakinan Indonesia tidak akan hilang dan tidak akan kembali menjadi kerajaan.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kerajaan Baru Muncul Hebohkan Publik, Bisakah Indonesia Kembali Menjadi Kerajaan? Ini Kata Sejarawan
Humas Bnpt
Komentar Anhar Gonggong soal Kerajaan Baru Muncul Hebohkan Publik. Bisakah Indonesia Kembali Menjadi Kerajaan? Ini Kata Sejarawan 

TRIBUNNEWS.COM - Kerjaan atau Kekaisaran fiktif mendadak muncul menghebohkan publik belakangan ini.

Di antaranya yang hangat diperbincangkan masyarakat yakni Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, World Empire.

Banyak orang yang merasa tertipu dengan munculnya kerajaan ataupun kekaisaran yang mendadak muncul tersebut.

Bahkan beberapa petinggi kerajaan-kerajaan baru tersebut menyebut bahwa sistem pemerintahan dunia sebentar lagi akan kembali berakhir.

Tak hanya itu, Spiritualis Permadi saat berbicara di ILC TV One, Selasa (21/1/2020) menyebut keadaan tersebut sebagai pertanda jaman bahwa Indonesia akan menjadi kerajaan kembali.

"Munculnya raja-raja baru, keraton-keraton baru adalah suatu keadaan yang seharusnya ada."

"Ini pertanda jaman bahwa Indonesia akan mengalami perubahan menjadi kerajaan kembali," ujar Permadi.

Berita Rekomendasi

Hal itu mendapat tanggapan dari Sejarawan Anhar Gonggong pada kesempatan forum yang sama.

Anhar Gonggong berkeyakinan bahwa bangsa Indonesia tidak akan berubah menjadi kerajaan.

Berdasar fakta yang ia pelajari, ia berkeyakinan Indonesia tidak akan hilang dan tidak akan kembali menjadi kerajaan.

"Faktanya Indonesia ada oleh karena ada etnik-etnik yang punya kerajaan lokal yang kemudian terdidik tercerahkan dan prosesnya itu terjadi menjadi Indonesia," kata Anhar saat berbicara di ILC TV One, Selasa (21/1/2020) malam.

Berdasar sebuah seminar penelitian yang ia hadiri, ada temuan yang bahwa identitas etnik dengan identitas ke-Indonesiaan itu tidaklah bertentangan.

"Yang mendirikan Indonesia itu etnik-etnik ini yang menjadikan Indonesia dalam suatu proses setelah ada pendidikan dan seterusnya sejak awal abda ke-20,"

Etnik yang dimaksud Anhar yakni adalah Raja, Pangeran serta para keluarga Kerajaan yang dulunya berkuasa di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas