2 Anak Buah Pimpinan King of The King Jadi Tersangka, Lakukan Penipuan Soal Uang Miliaran Rupiah
Polisi menangkap anak buah dari pimpinan kerajaan fiktif King Of The King, Dony Pedro.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
Namun ia mengaku tidak mengetahui kepastian pihak yang memasang spanduk tersebut.
Selain itu, dalam spanduk juga terpampang gambar Nyi Roro Kidul dan beberapa sosok yang tidak diketahui identitasnya.
Lebih lanjut, di spanduk tertulis, "Pada tanggal 25 November 2019 S/D 30 Maret 2020 UNTUK MELUNASI SELURUH HUTANG HUTANG NEGARA."
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengimbau agar masyarakat sekitar tidak mudah percaya terhadap isi dari pada spanduk tersebut.
"Diimbau kepada masyarakat model itu bohong semua tidak perlu percaya. Saya minta kepada seluruh masyarakat kota Tangerang dilaporkan ke pihak berwenang baik kepolisian maupun Satpol PP," kata Sugeng Hariyanto.
Adapun salah satu orang terdekat dari King of The King, Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), Juanda mengklaim bahwa King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Senin (27/1/2020) dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, kerajaannya menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia.
Di antaranya Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).
Kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Ir. Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.
Bahkan ia mengatakan seluruh kekayaan tersebut akan diambil untuk melunasi utang-utang Indonesia dari luar negeri, membagikan kepada masyarakat Indonesia (per orang Rp 3 miliar), dan membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) berupa pesawat tempur buatan Eropa.
Adapun pengakuan mengenai uang yang tersimpan di Bank Swiss tersebut akan diambil oleh petinggi kerajaan, Mr. Dony Pedro pada Maret 2020 mendatang.
(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul Wutsqa) (TribunKaltim.com/Cornel Dimas Satrio Kusbiananto) (Kompas.com/Singgih Wiryono)