Fahri Hamzah: Ma'ruf Amin Hanya Simbol Kelompok Islam, Tak Perlu Urusi Persoalan Pemerintah
Fahri Hamzah tak masalah kinerja Ma'ruf Amin yang jarang terpublikasi karena wakil presiden dalam pemerintahan diposisikan sebagai ban serep.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Kalau Erick Tohir populer kan wajar, tugas dia berat membenahi BUMN, membuat terobosan baru di BUMN dan Erick kan termasuk yang berani melakukan itu, kemudian dia terkenal ya wajar," terang Trimedya.
"Kalau Sri Mulyani kan Menteri lama dan dia juga jangankan di dalam, di luar Negeri juga dia laku," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, kinerja para menteri kabinet Joko Widodo-Maruf Amin berdasarkan survei Indo Barometer menunjukkan 54,4 persen responden merasa puas.
Baca: Prabowo Subianto Jadi Menteri Kinerja Terbaik Versi Survei Indo Barometer, Tepat Gabung Kabinet?
Selain itu, sebanyak 28,1 persen responden mengaku tidak puas.
Indo Barometer melakukan survei ini jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, mengacu hasil survei tersebut, dirinya baru pertama kali melihat kepuasan terhadap menteri lebih tinggi dibanding terhadap wakil presiden.
"Ini jadi pertama kali rasanya saya lihat, biasanya, kecenderungannya kepuasan pada menteri di bawah wakil presiden," ujar Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).
Sebanyak 49,6 persen responden dalam survei yang sama menjawab puas terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi 70,1 Persen, Qodari: Pendukung Prabowo Susah Mau Bilang Enggak Bagus
Kemudian, responden yang mengaku tidak puas dengan kinerja Ma'ruf sebesar 37,5 persen.
Dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling ini survei nasional dilakukan pada 9-15 Januari 2020.
Responden terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih, yakni saat survei dilakukan minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Metode survei dilaksanakan menggunakan kuesioner dengan wawancara tatap muka.
Margin of error survei tersebut sebesar lebih kurang 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Haryanti Puspa Sari)