Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Kremasi Jenazah Pasien Corona di Bali

Jenazahnya akan dikremasi. Pasien merupakan warga negara asing. Pemerintah menyebut, virus pasien meninggal, tidak menular kepada orang lain.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Keluarga Kremasi Jenazah Pasien Corona di Bali
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) 

"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahulinya diantaranya diabetes, hipertensi, hiperteroit dan penyakit paru obstruksi menahun. Yang suda cukup lama diderita," kata Yurianto.

Ia menjelaskan, pasien nomor kasus 25 meninggal dunia bukan disebabkan karena virus corona. Namun, virus Covid-19, kata Yurianto, semakin memperburuk kondisi pasien. "Jadi bukan karena corona penyebab utama, tapi virus corona memperburuk kondisinya."

Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut sudah dalam proses pengiriman jenazah menunju negata asalnya. "Selama perawatan didampingi oleh suaminya," ujarnya.

Terkait adanya pasien positif Corona yang meninggal, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menjelaskan, pasien seorang perempaun.

"Pasien tersebut meninggal pada pukul 04.25 WITA di Ruangan Nusa Indah. Diketahui pasien tersebut berjenis kelamin wanita dan usianya 53 tahun. Pasien tersebut merupakan warga negara asing," ujar Dewa Made Indra di Denpasar.

Pasien tersebut berada di Bali sejak 3 Maret dan masuk ke RSUP Sanglah pada 9 Maret.

Sebelumnya pasien tersebut merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit swasta yang ada di Bali. Setelah masuk di RSUP Sanglah, kemudian diambil tindakan sesuai dengan prosedur yang sangat ketat.

Berita Rekomendasi

Dewa menambahkan, pasien ini juga didiagnosa menderita beberapa penyakit diabetes militus atau gula kedua hiperteroid darah tinggi yang ketiga hipertiroid kemudian yang keempat penyakit paru.

Dan kemudian penyakit yang kelima dikarenakan gejala-gejalanya dekat dengan penyakit yang sedang berkembang sekarang, maka dari itu ia juga sebagai pasien yang dalam pengawasan Covid-19.

Hingga kemarin, jumlah komulatif pasien dalam pengawasan Covid-19 di Rumah Sakit yang ada di Bali sebanyak 48 orang. Dari 48 orang tersebut didapatkan hasil tes swap di Jakarta, dinyatakan 38 orang negatif dari Covid-19.

Sedangkan untuk 9 orang masih menunggu hasil lab, dan satu orang positif Covid19, yang masuk dalam urutan kasus nomor 25 yang sebelumnya telah disampaikan oleh Pemerintah Pusat.

Selanjutnya Dewa Indra mengatakan bahwa sejak WNA ini masuk RSUP Sanglah sesuai dengan Protokol penanganan Covid-19, maka Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Survailance Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah melakukan penyusuran terhadap orang-orang yang diajak kontak oleh pasien.

Dan telah diperoleh 21 orang yang melakukan kontak dengan pasien dari turun dibandara sampai pasien tiba di Rumah Sakit.

“21 orang ini sudah dilakukan pengecekan oleh dinas kesehatan dan sampai saat ini mereka semua dalam keadaan sehat, dan mereka sudah diisolasi dirumah masing-masing. Isolasi ini sudah dilakukan sejak tanggal 9 Maret 2020. Tentunya mereka telah diberikan edukasi terkait pencegahan penularan virus tersebur,” ujar Dewa Indra.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas