Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stasiun Televisi Jepang Pertanyakan Alasan Kepindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan

Sebuah stasiun televisi Jepang, Asahi TV membuat kuis mempertanyakan kepada pemirsa, apa alasan pemindahan ibu kota Indonesia Jakarta ke Kalimantan?

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Stasiun Televisi Jepang Pertanyakan Alasan Kepindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan
Foto TV Asahi/Richard Susilo
Anggaran untuk pindahkan ibu kota Indonesia, 3,5 triliun yen di mana Indonesia punya 20 persen dan sisanya 80 persen mencari pinjaman luar negeri. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah stasiun televisi Jepang, Asahi TV membuat kuis mempertanyakan kepada pemirsa, apa alasan pemindahan ibu kota Indonesia Jakarta ke Kalimantan?

Para pemirsa menjawab pertanyaan tersebut dengan menekan tombol pada remote control TV-nya masing-masing.

"Masalah di Indonesia selain kemacetan juga banjir," ungkap Akira Ikegami (69), pembawa acara tersebut selama 10 menit di Asahi TV.

Baca: Cuitan Tokoh Ini Ungkap Dugaan Penyebaran Covid-19

Baca: Polisi yang Sosialisasi Corona Malah Dihajar & Dicaci Maki Mahasiswa, Pelaku Akui Punya Masalah Ini

Menurutnya kemacetan di Jakarta sangat parah dan juga akhir-akhir ini banjir juga sangat parah di Jakarta.

Senin (30/3/2020) jam 07.50 waktu Jepang masyarakat sudah ditanya TV Asahi Jepang, apa alasan perpindahan ibu kota Indonesia Jakarta ke Kalimantan? Jawabannya adalah Banjir.
Senin (30/3/2020) jam 07.50 waktu Jepang masyarakat sudah ditanya TV Asahi Jepang, apa alasan perpindahan ibu kota Indonesia Jakarta ke Kalimantan? Jawabannya adalah Banjir. (Foto TV Asahi/Richard Susilo)

"Itulah sebabnya Indonesia ingin memindahkan ibu kotanya ke Kalimantan dengan anggaran sekitar 3,5 triliun yen di mana 20 persen dari pemerintah Indonesia dan 80 persen anggaran mencari dari luar negeri," kata dia.

Sementara itu biro pers Sekretariat Presiden edisi 17 Januari 2020 menuliskan, "Tidak ada skema pinjaman dalam pembangunan ibu kota." Yang ada hanyalah kerja sama dan investasi di Indonesia."

BERITA TERKAIT

Untuk memudahkan Indonesia melakukan kerja sama, Presiden mengundang tiga tokoh internasional, salah satunya Masayoshi Son pemilik grup Softbank Jepang sebagai anggota Dewan Pengarah Pembangunan negara baru.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas