Ketua Paguyuban Jawa Tengah, Leles Sudarmanto: Bukan Ojo, tapi Ora Mudik Ora Popo
Sudarmanto menganggap imbauan tidak mudik pemerintah, selama ini terlalu normatif dan monoton.
Editor: Rachmat Hidayat
Saya kira dari 35 kabupaten mungkin ada lebih dari 500 ribu yang sudah mudik ke kampung masing-masing. Ini kesulitan juga termasuk. Semua belajar ternyata, di republik ini semua belajar dengan adanya Covid-19 ini.
Seberapa besar dampak lagu Ora Mudik Ora Popo dalam membantu pemerintah menghentikan upaya mudik masyarakat?
Saya yakin sekali, kalau omongannya pas, yang menyanyikan juga pas, pas bahasanya, karena paternalistik orang kita itu tetap digunakan sampai sekarang. Oleh sebab itu, ada model satu, lagunya enak didengar, dua bahasanya bisa dicerna, tiga yang menyanyikan itu ada unsur ketokohan.
Republik ini masih model paternalistik, orang-orang pasti nurut dengan yang atas. Dengan cara-cara itu, saya meyakini banyak yang sudah stop mudik walaupun dari sekian juta itu ada sekian yang masing mudik, wajar.
Baca: Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Mei 2020, Login www.pln.co.id atau Via WA 08122123123
Tapi tidak gerombolan sebagaimana kita bayangkan di mudik-balik sebelum ada Covid-19. Kalau kita bebaskan ini, akan jadi apa situasinya?