Ini Pertimbangan Kemendikbud Mulai Tahun Ajaran Baru pada 13 Juli 2020
Kepastian soal tahun ajaran baru ini sekaligus menjawab terakit permintaan pengunduran tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai 13 Juli 2020.
Kepastian soal tahun ajaran baru ini sekaligus menjawab terakit permintaan pengunduran tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021.
"Kenapa Juli? Memang kalender pendidikan kita dimulai minggu ketiga bulan Juli dan berakhir Juni. Itu setiap tahun begitu," kata Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (28/5/2020), dikutip dari Kompas.com.
Meski tahun ajaran baru dimulai bulan Juli nanti, namun hal ini bukan berarti siswa kembali belajar di sekolah.
Sebab saat ini pandemi virus corona juga masih berjalan dan pemerintah juga tengah mengatasi hal itu.
Terkait kembalinya siswa untuk belajar di sekolah ini, akan terus dikaji berdasar rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Alasan Dimulai Bulan Juli
Hamid menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa tahun ajaran baru tetap dimulai pada bulan Juli.
Diantaranya yakni terkait sinkronisasi dengan hal yang saat ini telah berjalan.
Menurut Hamid, memundurkan permulaan tahun ajaran baru akan mempengaruhi masa jenjang antar sekolah.
"Kita tidak memundurkan kalender pendidikan itu ke Januari. Kenapa tidak memundurkan, karena kalau dimundurkan ada beberapa konsekuensi yang harus kita sinkronkan," ujar Hamid seperti yang diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Saat ini kelulusan siswa SMA dan SMP sudah diumumkan, sedangkan untuk SD sebentar lagi.
Jika tahun ajaran baru digeser menjadi Januari, maka siswa yang sudah lulus tidak memiliki kejelasan.
Baca: Nadiem Makarim Siapkan Skenario Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru, Namun Tetap Tunggu Aman
Baca: Soal Rencana Sekolah Dibuka Padahal Corona Belum Reda, Pengamat: Harus Ada Aturan agar Siswa Aman
Pembukaan di Zona Hijau