Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati Hari Lahir Pancasila, Vox Point Gelar Webinar Dari Ketua MPR Hingga Gubernur Jateng

Acara Seminar berlangsung secara live streaming Youtoube, dan disiarkan di Hidup TV dan El Jhon Tv pada Selasa

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Hendra Gunawan

Kita menyebutkan beberapa isu krusial yang mendera tubuh Indonesia di zaman now seperti gejala etnosentrisme, primodialisme berbasis SARA (suku, agama, ras dan antagolongan).

Kemudian radikalisme, materialisme, politik identitas yang anarkis, politisasi agama, kapitalisasi politik dan berbagai fenomena negatif lain.

Isu krusial tersebut dapat mengancam Indonesia sebagai sebuah nation (bangsa).

Kenyataan ini tentu menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia dan membuat kita gelisah,siapa saja pribadi-pribadi yang memegang teguh prinsip-prinsip nilai universal kebaikan bersama (bonum commune): kebenaran, etika dan harmoni bersama dalam iklim persaudaraan dan toleransi di dalam negara kesatuan Republik Indonesia ini.

Untuk melanggengkan hidup bersama kita sebagai nation, secara historis-politis Pancasila telah disepakati sejak awal mula oleh para founding fathers (bapak bangsa) sebagai falsafah kenegaraan Indonesia.
“Soekarno menyebut Pancasila sebagai “philosofische grondslag”. Pancasila adalah dasar, fondasi negara dalam ziarah ada bersama kita (co-esse) di dalam rumah bersama bangsa Indonesia ini. Tanpa Pancasila, kita boleh sudah jadi sudah hancur lebur berkeping bahkan porak-poranda luluh-lantah sebagai sebuah bangsa yang hilang rupa,” ungkap Manager Character Building Development Center (CBDC) Binus University ini.
Lebih lanjut Fios mengungkapkan, posisi Indonesia, dalam salah satu tulisan yang dirilis oleh Dr. Yudi Latif (mantan ketua UKP-PIP, mensinyalir bahwa perjalanan bangsa Indonesia bukanlah perjalanan yang lurus, melainkan perjalanan yang memutar (berliku) karena jalan yang sedang bahkan akan dilalui Indonesia ke depan adalah jurang yang dapat membuat kita terperosok masuk ke dalamnya, jika tidak disiasati dengan arif dan bijak.
“Dalam wilayah publik kenegaraan, segala perorangan dan golongan harus menganut Pancasila sebagai ideologi negara. Ini tanggung jawab kebangsaan kita bersama dalam mensosialisasikan pemahaman ini kepada seluruh elemen bangsa. Tentu ini tidak ringan dan menjadi tugas kita bersama.”

Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, mengatakan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia seolah mendapatkan legitimasi factual-objektifnya.

Terutama ketika sedang berhadapan dengan terror wabah penyakit Pandemi Covid 19 yang sedang menggelisahkan kita semua.

Saat ini, kata Handojo, jumlah terinfeksi corona terus berkembang dan meningkat.

Berita Rekomendasi

Ini tentu suatu hal yang menjadi tantangan serius di tengah upaya bangsa ini membangun dirinya menuju peradaban yang tinggi.

Handojo menjelaskan Vox Point Indonesia merupakan suatu entitas dari bangsa Indonesia yang menyadari kehadirannya sebagai institusi sosial kemasyarakatan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

Vox Point Indonesia juga mendukung keberlanjutan eksistensi negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, adil, beradab dan makmur sejahtera menuju masa depannya yang lebih baik dalam kondisi apa saja.

“Vox Point Indonesia mendukung penuh segala langkah upaya pemerintah dan berbagai eleman bangsa ini untuk mendukung nilai ketuhanan, respek pada manusia dan kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan bangsa, mendukung penegakan demokrasi menuju penciptaan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini semakin penting dan relevan di tengah upaya kita bersama memutus mata rantai Covid 19 ini,” tegas Handojo.

Handojo berharap acara ini mampu merajut pemikiran- pemikiran kritis, cerdas, relevan dan aktual untuk menjawab tantangan dan isu kekinian bangsa Indonesia.

Isu tersebut antara lain intoleransi, etnosentrisme, fanatisme sempit, sektarianisme, primordialisme, radikalisme dan ideologi-ideologi asing lain yang kontra ideologi Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia.

“Seminar ini diharapkan memberikan bekal pengetahuan/pemahaman akan pentingnya nilai-nilai fundamental Pancasila di dalam diri para peserta seminar yang hadir mengikuti secara online melalui live streaming youtube. Dampak terjauh yang diharapkan tentunya dapat terjadi transformasi pola pikir, pola sikap dan pola tindakan peserta seminar sebagai anak bangsa yang relevan dengan paradigma Pancasila dalam keseharian hidup di tengah masyarakat dan institusi kiprahnya masing-masing,” ujarnya.

Semoga pembicara dapat membantu peserta untuk memiliki pemikiran yang berparadigma toleran, pluralis dan inklusif dalam relasi intersubjektivitas di ruang-ruang publik perjumpaan dan relasi sosial kehidupan sehari-hari yang serba plural dan majemuk di bumi Nusantara ini.
Acara ini berupa seminar dan dialog serta tanya jawab online (daring).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas