PKS Luncurkan Gerakan Nasional Berbagi Kuota Internet untuk Pelajar dan Mahasiswa
Mustafa meminta kepada Pemerintah untuk benar-benar memikirkan jaring pengaman juga untuk pelajar dan mahasiswa yang tidak mampu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PKS meluncurkan Gerakan Nasional Berbagi Kuota Internet/WiFi Gratis (GEREGET) untuk pelajar dan mahasiswa.
Sekretaris Jenderal DPP PKS Mustafa Kamal menyebutkan sejatinya gerakan bagi-bagi kuota internet gratis untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) sudah dilakukan Anggota DPRD asal PKS dan struktur PKS di daerah.
Mustafa mengatakan, gerakan ini diadopsi sebagai gerakan nasional untuk memberikan manfaat besar bagi pelajar dan mahasiswa yang sangat membutuhkan dalam PJJ.
Baca: PKS Mantapkan Pilihan untuk None-Zunnun
"Ada banyak laporan di daerah ke struktur PKS betapa anak-anak kita pelajar dan teman-teman mahasiswa membutuhkan dukungan kuota bahkan gawai untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Di satu sisi pelajar dan mahasiswa masih membayar SPP tapi ada kebutuhan tambahan untuk beli kuota dan bahkan gawai," kata Mustafa, Senin (24/8/2020).
Mustafa menjelaskan nantinya kantor-kantor struktur PKS, Rumah Aspirasi, Kantor Aspirasi Anggota DPR/DPRD dari PKS dan Rumah-rumah kader untuk dijadikan spot WiFi gratis dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.
Baca: Pelajar Asal NTT Ini Jadi Kuli Bangunan Agar Bisa Beli Kuota Internet Belajar untuk Ponsel Pinjaman
"Termasuk nanti bantuan dalam bentuk kuota untuk teman-teman pelajar dan mahasiswa yang tidak mampu. Kita juga bisa siapkan gawai untuk dipakai secara bergantian atau pemberian gawai bagi yang benar-benar membutuhkan," ujar Mustafa.
Mustafa meminta kepada Pemerintah untuk benar-benar memikirkan jaring pengaman juga untuk pelajar dan mahasiswa yang tidak mampu. Ia menyebut betapa mirisnya saat mendengar berbagai kabar anak-anak harus bekerja mencari uang demi membeli kuota internet untuk belajar.
"Kita sedih, prihatin bahkan sampai ada orang tua yang terpaksa melakukan tindak pidana demi mendapatkan gawai dan kuota bagi sang anak sekolah jarak jauh. Ini bukan berita biasa, ini ironi sebagai bangsa. Pemerintah harus memberikan insentif kuota internet gratis bagi pelajar dan mahasiswa tidak mampu," kata Mustafa menjelaskan.
Ketua DPP PKS Bidang Kesra Fahmy Alaydroes menyebut, selain membantu para pelajar dan mahasiswa, Gereget PKS adalah kode keras terhadap pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat.
"Acara Gereget PKS ini adalah kode keras atau semacam memberikan pesan yang bermakna bagi pemerintah. Segera bebaskan pelajar-pelajar kita, mahasiswa-mahasiswa kita dari kesulitan internet," kata Fahmy.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, kata dia, untuk pelajar dan mahasiswa di tengah pandemi bisa beragam cara. Tidak hanya pada kuota internet saja.
"Apakah itu kouta, apakah itu jaringan instruktur daerah-daerah terpencil. Atau ketidakmampuan mereka membeli gadget," ungkap Anggota Komisi X DPR RI ini.
Tokoh muda nasional Dokter Gamal Albinsaid meminta kepada masyarakat Indonesia khususnya anak muda untuk mengikuti jejak PKS yang berinisiatif berkontribusi di masa pandemi.
"Untuk kawan-kawan Indonesia, saya mengajak untuk mengikuti inisiatif PKS, untuk berkontribusi kepada masyarakat," kata Gamal.
"Anak muda dari bangsa lain boleh memberikan kritik tapi tidak dengan kita. Karena kita bagian dari Indonesia, bukan sekadar memberikan kritik tapi tugas kita menghadirkan solusi," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.