Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gatot Nurmantyo Gagal Pidato dalam Deklarasi KAMI di Jambi, Begini Detik-detik Polisi Bubarkan Acara

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI) di Jambi menyebut acara deklarasinya pada Jumat (30/10/2020) dibubarkan polisi.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
zoom-in Gatot Nurmantyo Gagal Pidato dalam Deklarasi KAMI di Jambi, Begini Detik-detik Polisi Bubarkan Acara
KOMPAS.com/ANDI HARTIK
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo 

TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI) di Jambi menyebut acara deklarasinya pada Jumat (30/10/2020) dibubarkan polisi.

Dilansir dari Kompas.com, acara deklarasi tersebut digelar secara tatap muka serta virtual.

Secara tatap muka dihadiri oleh anggota KAMI Jambi.

Sedangkan secara virtual dilakukan olehdeklarator KAMI, yaitu Rochmat Wahab, Din Syamsuddin dan Muhammad Usman.

Tampak dalam rekaman video, aparat kepolisian tiba-tiba mendatangi acara deklarasi saat Muhammad Usman menyampaikan pidato sambutan.

Presidium KAMI Jambi Amrizal Ali Munir tampak terlihat menjelaskan terkait acara tersebut.

Baca juga: Manuver Gatot Nurmantyo di KAMI Justru Bikin Elektabilitasnya Jeblok? Berikut Perbandingan Datanya

Namun hingga akhirnya kondisi sempat tak kondusif.

 Presidium KAMI Jambi Amrizal Ali Munir memotong tumpeng setelah bernegosiasi dengan pihak kepolisian yang membubarkan acara deklarasi, Jumat (30/10/2020).(Tangkapan gambar Zoom Meeting)
Presidium KAMI Jambi Amrizal Ali Munir memotong tumpeng setelah bernegosiasi dengan pihak kepolisian yang membubarkan acara deklarasi, Jumat (30/10/2020).(Tangkapan gambar Zoom Meeting) ()
BERITA REKOMENDASI

Kemudian, salah seorang anggota KAMI menyebutkan acara itu dibubarkan pihak kepolisian karena situasi pandemi Covid-19.

Hingga akhirnya polisi mengizinkan acara deklarasi namun berlanjut ke sesi terakhir saja, yakni pemotongan tumpeng, setelah melewati diskusi yang cukup alot.

Dan diputuskan juga bahwa sesi pidato dari Gatot Nurmantyo dan Rochmat Wahab tidak jadi dilaksanakan.

Tanggapan Gatot Nurmantyo saat Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi: Mari Bubar & Jangan Banyak Komentar

Acara deklarasi KAMI yang dibubarkan polisi juga pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur pada 28 September 2020 lalu. 

Di mana acara tersebut bertempat di Gedung Jabal Nur, di Jalan Jambangan Kebon Agung, Kota Surabaya.

Tampak dalam acara tersebut, turut serta dihadiri oleh satu di antara deklarator KAMI, Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Seperti diketahui, acara silaturahmi KAMI tersebut diwarnai dengan aksi penolakan dari sejumlah orang.

Kejadian ini terekam dalam video dan viral, lantaran tersebar di media sosial.

Tampak dalam video yang dilansir dari laman YouTube TVOne, Senin (28/9/2020), Gatoto Nurmantyo didatangi oleh pria dengan pakaian bewarna putih, yang disebut dari kepolisian.

"Jadi bapak ibu sekalian KAMI ini adalah organisasi konstitusional, jadi  kalau polisi minta dibubarkan mari kita bubar, ikuti apa yang disampaikan oleh polisi," ujar Gatot Nurmantyo.

Pernyataan Gatot nurmantyo tersebut pun langsung diiringi riuh tepuk tangan dari para simpatisan KAMI yang hadir.

Baca: Manuver Politik Gatot Nurmantyo dan Calon Presiden 2024

"Jangan banyak komentar, beliau bertugas, kita sama-sama Junjung tinggi apa yang dilaksanakan," ungkapnya lagi.

Gatot kembali menyampaikan agar para hadirin yang datang dalam silaturahmi KAMI tersebut mengikuti apa yang diperintahkan oleh aparat kepolisian.

Gatot pun juga menyampaikan sempat bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat di Surabaya.

"Ya sudah dibubarkan ya kita ikut aja namanya warga negara, semuanya diam ikut aja karena memang ada perintahnya," lanjutnya lagi.

Diwarnai Aksi Penolakan

Sebelumnya diberitakan, ratusan orang yang mengatasnamakan 'Surabaya Adalah Kita' menggelar aksi di Gedung Juang 45, Senin (28/9/2020).

Mereka menolak adanya deklarasi KAMI yang kabarnya akan digelar ditempat tersebut.

Dilansir dari Surya.co.id, Edi Firmanto, korlap aksi mengatakan pihaknya menolak deklarasi kelompok tersebut lantaran dianggap hanya akan membuat gaduh.

"Yang pasti kita menolak deklarasi KAMI," kata Edi di lokasi.

Mereka berorasi, menyatakan penolakan.

Menurut Edi, jika untuk kepentingan politik, bisa menunggu di tahun 2024 mendatang tanpa perlu membuat gaduh.

"Surabaya adalah kita siap mengawal dan menjaga Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila," ujarnya.

Tanggapan KAMI

Gedung Juang 45 Surabaya tempat digelarnya acara KAMI Jatim diblokade massa, Senin (28/9/2020).
Gedung Juang 45 Surabaya tempat digelarnya acara KAMI Jatim diblokade massa, Senin (28/9/2020). (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

KAMI Jatim akhirnya angkat bicara terkait aksi penolakan massa di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Senin (28/9/2020).

Rencananya, di lokasi tersebut akan digelar acara Silaturahim Akbar mereka.

Agus Mashum, Wakil Ketua Komite Eksekutif mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu. Izin peminjaman juga sudah keluar.

"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.

Baca: Silaturahim KAMI yang Dihadiri Gatot Nurmantyo di Surabaya Batal Digelar, Ini Penyebabnya

Baca: Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi Saat Gatot Nurmantyo Sedang Beri Sambutan

Dia menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di sana meskipun tidak di dalam gedung.

Apalagi, para pembicaranya sudah hadir. Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya.

Namun, lantaran kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut. Sehingga acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan.

Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.

"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun. Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," terangnya.

Sementara itu, Komite Eksekutif KAMI Jatim, Donny Handricahyono mengatakan, di Jalan Jambangan itu merupakan acara internal mereka. Sebab, acara mereka hanya di Gedung Juang 45 seperti pamflet yang sudah beredar.

"(Di Jalan Jambangan) Saya tegaskan itu adalah acara pribadi, privat kalangan sendiri. Bukan acara yang harus kita share ke mana-mana," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mendapat Penolakan Massa Saat Gelar Acara di Surabaya, Begini Tanggapan KAMI Jatim

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas