Profil Petrus Golose, Digadang Masuk Calon Kandidat Kepala BNN, Kompatriot Tito dan Idham Azis
Petrus Golose atau Irjen Petrus Reinhard Golose, perwira tinggi Polri resmi melepas tugas sebagai Kapolda Bali, ia digadang calon kandidat Kepala BNN
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
"Saya sangat mengamati beliau, karena kita ada kerja sama Polda Bali dan Universitas Udayana meneliti kinerja Irjen Pol Golose. Hasilnya memang luar biasa selama empat tahun menjabat Kapolda di Bali," kata Prof Rai kepada Tribun Bali, Sabtu (21/11/2020).
Menurutnya, secara umum sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepolisian menjaga kemanan, penegakan hukum dan memberi perlindungan serta pengayoman kepada masyarakat dijalankan Petrus Golose sangat baik.
"Penelitian kita lakukan dengan metode yang mendekati kebenaran, hasilnya secara umum tugas-tugas itu sudah sangat baik dilakukan,” jelasnya.
Prof Rai mencatat tiga kelebihan Golose selama menjabat sebagai Kapolda. Pertama, memiliki komitmen yang kuat terhadap pemberantasan narkotika di Bali.
"Bali daerah wisata, tapi juga narkobanya luar biasa. Beliau tegas, saya ingat waktu kasus Akasaka beliau tegas sekali memproses dan menutup semua. Bukti yang lain banyak," ujarnya.
Prof Rai mengatakan, Petrus Golose pun memiliki komitmen tinggi dalam pemberantasan terorisme.
"Beliau pernah menjadi bagian Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) jadi sangat menguasai. Mudah mudahan ke depan Bali aman. Karena bagaimanapun dari hasil deteksi, Bali menjadi incaran teroris, syukur bisa dideteksi lebih awal, " paparnya.
Disamping itu, Golose cakap memberantas premanisme di Bali.
Hal-hal inilah, kata Prof Rai, yang harus dipertahankan dan diteruskan Kapolda Bali yang baru.
"Bali sebagai daerah pariwisata harus bebas premanisme supaya orang-orang tidak khawatir di Bali," ujarnya.
Kelebihan Irjen Pol Golose lainnya, menurut kriminolog Unud ini adalah gaya komunikasi yang elegan. Baik secara internal maupun dengan pihak luar.
"Beliau sosok yang elegan, komunikatif, banyak ide, inovasinya sangat dirasakan, bukan ide saja tapi dikerjakan, diimplementasikan," ucapnya.
Kelebihan ketiga jenderal bintang dua itu adalah dalam aspek pembangunan fisik. Petrus Golose getol membangun Markas Kepolisian Daerah Bali namun tidak meninggalkan kekhasan gaya arsitektur Bali.
"Gedung utama Polda Bali sudah lama tidak direnovasi, kemudian beliau renov besar –besaran. Inilah tiga catatan saya, beliau sangat concern terhadap komitmen dan kelebihannya tadi," demikian Prof Rai.
5 Jenderal Bintang Dua Bersaing
Tribunnews.com mengabarkan, sedikitnya ada lima jenderal bintang dua berpangkat Irjen yang akan bersaing ketat menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Heru Winarko yang pensiun pada 1 Desember 2020.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebut mereka adalah Kapolda Riau Irjen Agung Setya, Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil, mantan Kapolda Bali Petrus Golose, Korsahli Kapolri Irjen Nana, dan Kapolda Jabar Irjen Dofiri.
Neta melihat, persaingan ketat kelima jenderal ini untuk menjadi Kepala BNN tak terlepas dari makin riuhnya bursa Kapolri seiring akan pensiunnya Kapolri Idham Azis pada akhir Januari 2021.
"Salah satu syarat untuk bisa masuk dalam bursa calon Kapolri adalah harus menjadi jenderal bintang tiga atau Komjen," katanya.
Dan dalam waktu dekat, kata Neta, akan ada dua posisi Komjen yang pensiun. Yakni Komjen Heru Winarko kelahiran Jakarta, 1 Desember 1962.
Heru adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 Maret 2018 memegang jabatan sebagai Kepala BNN.
Lalu Komjen Didid Widjanardi kelahiran Surakarta 14 Januari 1963.
Didid adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 3 Maret 2020 memegang jabatan sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.
"Seiring akan pensiunnya Heru diperkirakan pada akhir pekan ini Polri akan kembali melakukan mutasi besar," ujarnya.
Gerbong rotasi ini menurut Neta adalah tahap pertama untuk menyongsong suksesi Kapolri di akhir Januari 2021.
"Diperkirakan gerbong rotasi kedua akan terjadi di Minggu pertama Januari.
"Dalam gerbong rotasi pertama akan ada lima jenderal bintang dua yang akan bersaing ketat untuk masuk menjadi Kepala BNN," tambahnya.
Dari lima jenderal bintang dua itu, kata Neta, IPW melihat hanya ada dua jenderal yang paling kuat sebagai calon Kepala BNN, yakni Irjen Agung Setya dan Irjen Petrus Golose.
"Agung adalah nama baru dalam bursa calon jenderal bintang tiga di Polri.
"Namanya muncul setelah Presiden Jokowi tertarik dengan program kerjanya selama menjadi Kapolda Riau," katanya.
"Sedangkan Petrus Golose adalah Kapolda paling lama menjabat dalam sejarah Polri.
"Petrus menjabat selama empat tahun lebih menjadi Kapolda Bali," tambah dja.
Neta mengatakan beberapa waktu lalu Petrus dimutasi dalam rangka persiapan jabatan di luar Polri.
Namanya sempat disebut sebut sebagai calon kuat Kepala BNPT namun dia kalah bersaing dengan teman satu angkatannya, Boy Rafli.
"Tampilnya jenderal bintang dua menjadi Kepala BNN di awal Desember ini tentu memunculkan persaingan baru dalam bursa calon Kapolri," kata dia.
Sebab menurut Neta, selama ini dari 14 jenderal bintang tiga di Polri, hanya ada empat jenderal bintang tiga yang menjadi calon kuat untuk masuk bursa kapolri, yakni Wakapolri Gatot Edi, Kabareskrim Sigit, Kabaharkam Agus, dan Kepala BNPT Boy Rafli.
"Jika 1 Desember nanti ada bintang dua yang masuk menjadi Kepala BNN, yang bersangkutan diperkirakan juga bakal meramaikan bursa calon Kapolri," tutup Neta.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Malvyandie)(Tribun Bali/ Zaenal Nur Arifin, Adrian Amurwonegoro)