Polisi Sebut Teroris Sebar Lebih dari 20 Ribu Kotak Amal di 12 Wilayah untuk Danai Aksi
Densus 88 Antiteror Polri belum lama ini berhasil menangkap 23 tersangka teroris dan mengungkap sumber pendanaan aksinya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
"Karena memang UL ini merupakan penerus doktor Azahari, sehingga yang bersangkutan sengaja disebunyikan oleh JI," imbuh Awi.
Selama dalam pelariannya, Upik Lawanga selalu berpindah-pindah tempat dan dilindungi oleh bidang khusus yang dibentuk oleh JI.
Tercatat pada 2007, Upik Lawanga melarikan diri dari Poso melalui jalur Makassar, Surabaya, Solo, hingga akhirnya menetap di Lampung.
Densus 88 Antiteror memastikan terkait dengan anggota JI yang lain, termasuk pihak yang sengaja menyembunyikan UL sebagai DPO, akan dilakukan penegakan hukum sesuai peraturan perundangan-undangan berlaku.
Fakta-fakta terkait Upik Lawanga:
1. Pascakonflik Poso pada 2001, kelompok JI turun ke Poso untuk melakukan pelatihan militer kepada pemuda-pemuda Muslim Poso yang diberi nama Uhud 1, 2, dan 3.
Uhud merupakan nama angkatan pelatihan militer. Di sini, Upik Lawanga menjadi salah satu pesertanya.
2. Upik Lawanga kemudian dibaiat masuk menjadi anggota JI dan dikirim ke Pulau Jawa.
Ia ditugaskan untuk belajar ilmu membuat bom high eksplosive dengan doktor Azahari
Setelah memiliki kemampuan membuat bom dan keampuan militer, seperti menembak, Upik Lawanga kemudian melakukan sejumlah aksi terorisme.
Baca juga: Sebelum Ditangkap, Teroris Penerus Dokter Azhari Tengah Bangun Bunker Senjata
Baca juga: TB Hasanuddin: Sangat Cocok Kopassus Dikirim ke Sulawesi Tengah Buru Kelompok Teroris Ali Kalora
Aksi-aksi tersebut ia lakukan di wilayah Sulawesi Tengah, antara lain:
Tahun 2004
- Tahun 2004 pertama pembunuhan Helmi Tembeling istri anggota TNI Angkatan Darat di Sulawesi Tengah.
- Penembakan dan pengeboman Gereja Anugerah 12 Desember 2004