Ketatnya Pengamanan Sidang Perdana Praperadilan Rizieq Shihab: 'Tak Ada Urusan, Tak Boleh Masuk'
Mayoritas pasukan Brimob dan petugas pemadam kebakaran bersiaga di luar areal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Editor: Dewi Agustina
Polisi sekaligus memeriksa barang bawaan masyarakat umum yang hendak memasuki Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hal itu dilakukan dalam rangka memastikan jalannya sidang praperadilan perdana Rizieq berlangsung aman dan kondusif.
Meski belum mengetahui adanya gerakan massa menuju Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, aparat kepolisian enggan mengendurkan pengamanan jalannya sidang praperadilan perdana Rizieq.
Bahkan kepolisian sengaja mendirikan pos pengamanan (Pos PAM) untuk tetap stand by di lokasi.
"Pengamanan tidak boleh underestimate di luar daripada banyak datang atau tidak kita tetap persiapan, tetap dengan kekuatan yang memang kita siapkan sesuai dengan kebutuhan," ujar Budi.
"Penyekatan terbatas berarti lalu lintas tetap jalan, hanya jika memang ada kelompok massa atau pendukung yang mau datang, kita akan sekat dan pulangkan," jelas Budi.
Gugatan Praperadilan
Gugatan praperadilan Rizieq berawal saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 setelah menggelar resepsi pernikahan putrinya dan acara Maulid Nabi Muhammad di Petamburan Jakarta Pusat tahun lalu.
Rizieq Shihab melalui tim kuasa hukumnya kemudian melayangkan gugatan praperadilan atas kasus kerumunan yang dimaksud pada 15 Desember 2020.
Ada lima isu besar yang melatarbelakangi Rizieq melayangkan gugatan praperadilan atas penahanannya oleh penyidik Polda Metro Jaya. Isu pertama terjadi kekaburan penyelidikan dan penyidikan.
Dalam hal ini, kuasa hukum Rizieq menilai ada inkonsistensi dalam proses penyelidikan dan penyidikan kasus kerumunan di Petamburan.
Pertama, menyangkut tentang Laporan Polisi Nomor : LP/1304/XI/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 25 November 2020, yang sebelumnya tidak ada dalam tahap penyelidikan.
Baca juga: Sidang Praperadilan Rizieq Shihab Dilanjutkan Besok, Polda Metro Jaya Akan Berikan Jawaban
Sementara itu, penyelidikan didasarkan dengan adanya Laporan Informasi Nomor: LI/279/XI/2020/PMJ/Ditreskrimum tertanggal 15 November 2020.
Kedua, locus delicti pada tahap penyelidikan disebutkan Jl. Paksi Petamburan III, Tanah Abang Jakarta Pusat dengan tempus delicti tanggal 14 November 2020.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.