Berdoa di Lokasi Kecelakaan Sriwijaya Air, PDIP Apresiasi Kerja Keras Tim Penyelamat dan Penyelam
Sadarestuwati berangkat ke lokasi yang terletak sekitar 30 menit perjalanan laut dari Pulau Untung Besar, Kepulauan Seribu
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai wujud doa, DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang diwakili Wasekjen Sadarestuwati, melakukan doa bersama di lokasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang menewaskan 62 orang penumpang serta awak pesawat.
Sadarestuwati berangkat ke lokasi yang terletak sekitar 30 menit perjalanan laut dari Pulau Untung Besar, Kepulauan Seribu, bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, Sabtu (16/1/2021).
Turut juga jajaran Basarnas dan Kementerian Perhubungan di dalam rombongan itu. Seperti Sesditjen Perhubungan Laut Andi Hartono, Deputi Bina Tenaga dan Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Basarnas Haris Achadi.
Baca juga: Tim SAR Kerahkan 3 Kapal Pendeteksi Bawah Air, Optimalkan Pencarian Puing dan Korban Sriwijaya Air
Semuanya menumpang KM Trisula yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan dari dermaga di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Perjalanan berlangsung sekitar 1,5 jam.
Lokasi jatuhnya pesawat itu cukup tenang saat didatangi hari ini. Langit cerah dengan kecepatan angin yang tak terlalu kencang. Kondisinya berbeda dengan pengakuan sejumlah nelayan Kepulauan Seribu di saat kejadian, dimana sedang terjadi hujan dengan angin cukup kencang.
Kapal Baruna dari BPPT melakukan penyisiran di lokasi yang terletak tak jauh dari Pulau Lancang. Total ada sekitar 6 kapal yang berada di lokasi melakukan proses pencarian maupun penyelamatan termasuk kapal Basarnas dan KRI Semarang milik TNI AL.
Tiba di lokasi, Sadarestuwati lalu menaiki boat lebih kecil untuk mengelilingi area kejadian. Lalu berpindah ke kapal Basarnas yang telah lebih dulu berada di lokasi. Di sanalah doa bersama dilakukan.
Baca juga: Dua Jam Tim SAR Gabungan Evakuasi Dua Korban Gempa Mamuju
Begitu tiba di Kapal Basarnas 103 Wisnu, Sadarestuwati langsung menyapa dan mengobrol dengan para penyelam.
"Tim penyelam jangan sampai ada yang sakit ya," kata Restu sambil menekup tangan beri hormat ke para penyelam.
Kemudian, rombongan Restu menuju helideck dan mereka berkumpul untuk berdoa. Semuanya berdiri membentuk setengah lingkaran untuk berdoa. Sekitar 3 menit berdoa yang dipimpin Kepala Pusat Meterologi Maritim BMKG Eko Prasetyo.
Kepala On Scene Commander (OSC) Kapal Wisnu Hendra Sudirman pun memberikan penjelasan apa saja yang sudah dikerjakan sejak hari pertama musibah Sriwijaya Air.
Diterangkannya ada sekitar 35 penyelam dari Basarnas Special Group yang dibantu Indonesia Diver Rescue Team bersama tim penyelam dari TNI AL. Sampai kemarin, sekitar 272 bagian tubuh telah diserahkan ke DVI.
"Kita sediakan dokter untuk para penyelam dan semua yang ada di kapal ini juga mengikuti swab test," ujar Hendra.
Perempuan yang akrab disapa Estu itu juga mengapresiasi kinerja aparat, yang telah bekerja tanpa lelah sejak hari pertama tragedi kecelakaan itu.