TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2020 yang diluncurkan Transparency International Indonesia (TII) pada Kamis (28/1/2021), secara global skor IPK Indonesia turun tiga poin dari tahun lalu.

Peneliti TII Wawan Suyatmiko menjelaskan saat ini secara global Indonesia berada di peringkat 102 dengan skor 37.

Sedangkan pada tahun sebelumnya, kata Wawan, Indonesia berada di peringkat 85 dengan skor 40.

Wawan mengatakan negara yang mempunyai skor dan rangking sama dengan Indonesia adalah Gambia.

"CPI (IPK) Indonesia tahun 2020 ini kita berada pada skor 37 dengan rangking 102 dan skor ini turun tiga poin dari tahun 2019 lalu. Tahun 2019 lalu kita berada pada skor 40 dan rangking 85," kata Wawan pada Kamis (28/1/2021).

Untuk di ASEAN, kata Wawan, Singapura masih memegang peran penting dalam perolehan IPK di ASEAN dengan skor 85.

Baca juga: KPK Usut Dugaan Aliran Korupsi di PT Dirgantara Indonesia ke Kemensetneg

Namun demikian, kata Wawan, skor tersebut stagnan dari 2019.

Sementata Brunei, kata dia, juga stagnan dengan skor 60.

Malaysia, lanjut dia, turun dua poin dari 53 ke 51.

"Timor Leste mengalami peningkatan dua poin dari 38 ke 40, Indoensia alami penurunan dari 40 ke 37, Vietnam juga mengalami dari 37 ke 36, Thailand stagnansi tetap 36, Filipina stagnasi di 34, Laos juga stagnasi dengan skor 29, Myanmar turun dari 29 ke 28 dan Kamboja di posisi buncit naik dari 20 ke 21," kata Wawan.

Sedangkan di Asia Pasifik, kata Wawan, skor IPK Indonesia turun 1 poin dari tahun lalu.

Wawan mengatakan hampir lebih dari 60% atau dua pertiga lebih negara yang disurvei dalam CPI 2020 berada pada level di bawah 50 poin.

Berdasarkan IPK global 2020, kata Wawan, lima peringkat teratas masih tidak berubah dari tahun sebelumnya.

Peringkat tersebut diduduki oleh negara yang dari tahun ke tahun hanya bergeser di peringkat 1 atau 2.