Dinas Pendidikan Jawa Barat Benarkan Adanya Temuan Situs Porno di Buku Pelajaran Sosiologi SMA
Ditemukan Situs Porno di Buku Pelajaran Sosiologi, Disdik Jabar Minta Penulis Merujuk Situs Resmi Pemerintah.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Dunia pendidikan kembali dihebohkan dengan situs porno yang ditemukan di buku pelajaran Sosiologi kelas 12 setara SMA di Jawa Barat.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (11/2/2021), situs porno berbahasa Tiongkok tersebut berada di halaman 216 yang menjelaskan tentang Kampung Naga di Tasikmalaya.
Nyatanya, situs itu merujuk ke komik porno yang berbahasa mandarin.
Tak hanya itu, situs tersebut juga memperlihatkan gambar yang tak senonoh.
• GEGER Buku Pelajaran Siswa SMA di Bandung Cantumkan Link ke Situs Dewasa, Hanya Terbuka di Hape
• Buku Pelajaran Siswa SMA di Bandung yang Berisi Link ke Situs Dewasa Tak Akan Dimusnahkan, Mengapa?
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi membenarkan keberadaan situs porno dalam buku pelajaran Sosiologi tersebut.
Menurut Dedi, pihaknya akan meneruskan masalah ini ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Ia juga akan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membantu memblokir situs tersebut.
"Harapan kita memberikan surat nanti agar kepada penulis kalau misalnya merujuk gunakan situs resmi yang diterbitkan oleh pemerintah, sehingga tidak terjadi lagi seperti ini," terang Dedi.
Saat ini, Disdik Jabar telah mengintruksikan kepada seluruh sekolah untuk menarik buku tersebut dan menyimpannya sementara di perpustakaan sekolah.
Baca juga: Nadiem Rajin Ngurusi Seragam Sekolah, Tetapi Nol Visi Pendidikan
Baca juga: Eduard Depari: Pers Memiliki Tanggung Jawab Untuk Ikut Mengambil Bagian Dalam Proses Pendidikan
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGM) Sosiologi Jawa Barat, Iwan Hermawan mengatakan, buku yang terbit 2015 itu telah lama digunakan.
"Buku tersebut sudah lama terbit dan dia merujuk ke salah satu situs tertentu tentang budaya Sunda."
"Ternyata, situs budaya Sunda itu sepertinya sudah tidak aktif dan tidak diurus, sehingga berganti kepemilikannya atau mungkin diretas sehingga menjadi situs komik dewasa, sangat disayangkan," kata Iwan.
Baca juga: BPIP: Peta Jalan Pendidikan Diperlukan Indonesia Agar Siswa Tak Jadi Kelinci Percobaan
Baca juga: Kemenag Terbitkan Kurikulum Darurat di Masa Pandemi Covid-19 bagi Jenjang Pendidikan Madrasah
Pemblokiran Situs
Walau ditemukan situs porno di dalamnya, Iwan menegaskan dalam buku Sosiologi tersebut secara keseluruhan tidak ada materi yang keliru.
Untuk itu, menurut Iwan, tak perlu adanya penarikan buku dari peredaran.
Ia menyarankan agar Kominfo bisa membantu memblokir situs tersebut.
Terkait opsi pemblokiran situs tersebut, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi mengatakan, jika terbukti ada unsur pornografi di situs tersebut bisa langsung diblokir.
"Jika terbukti ada unsur pornografi, bisa langsung di-take down," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/2/2021).
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah)