Secercah Harapan Bapak Milenial Pengguna KPR BTN Kala Pandemi
Program-program di tengah pandemi membuat pengguna KPR BTN merasa diringankan, termasuk soal angsuran cicilan rumah bulanan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
Seperti mendapat pencerahan, akhirnya BTN mengeluarkan program restrukturisasi atau keringanan angsuran KPR bagi wiraswasta seperti dirinya.
“Langsung saya proses saya ajukan syarat-syaratnya, tidak lama langsung dihubungi dan disetujui mendapat keringanan. Saya bebas angsuran selama 11 bulan,” ujar bapak yang kini memiliki seorang bayi 2 tahun itu.
Dodi mengakui, restrukturisasi sangat membantu dirinya mengandalkan hasil pesanan potongan kain yang tak menentu. Bahkan kala pandemi penghasilannya bisa menurun drastis.
Mendapat kesempatan bebas angsuran sejak Mei 2020 lalu, April 2021 nanti akan menjadi tanda kembalnya kewajiban angsuran cicilan rumah meski pandemi belum berakhir.
Namun dirinya tegas dan bersiap diri untuk melanjutkan kewajibannya sebagai pengguna KPR BTN untuk mengangsur cicilan rumah. “Sudah siap dan bisa mengangsur, harus berterimakasih karena sudah diberikan keringanan,” jelasnya.
Di sisi lain terkait program-program, ia mengapresiasi dan menyambut baik fasilitas yang diberikan BTN dan Pemerintah. Termasuk harga rumah subsidi, angsuran suku bunga flat dan spesifikasi rumah yang menurutnya mumpuni. “Puas walau subsidi tapi sudah bagus,” imbuhnya.
Ke depan ia berharap, BTN dapat melanjutkan dan meningkatkan program KPR BTN agar dapat meringankan masyarakat dan juga milenal yang ingin memiliki hunian menyambut masa depan.
Strategi BTN Gempur Pandemi
Baca juga: Selama Satu Tahun, BTN Salurkan KPR Subsidi Senilai Rp 120,7 Triliun
Branch Manager BTN Kantor Cabang Solo, Doni Rinaldo, menjelaskan, BTN menyediakan program restrukturisasi KPR BTN bagi para pengguna terdampak pandemi.
Di Solo Raya, terdapat total 2.338 debitur, lalu sebanyak 236.165 debitur skala nasional.
“Pengajuan restrukturisasi bisa secara online maupun offline, selama berkas pengajuan lengkap langsung dapat diproses, jangka waktu restrukturisasi kredit selama pandemi 6-12 bulan,” paparnya.
Pandemi, kata Doni, juga menyebabkan kondisi sektor perumahan di Solo Raya sejak Maret 2020 mengalami penurunan untuk perumahan High End (kelas atas) dengan rentang harga 500 juta keatas. Dimana konsumen perumahan di segmentasi ini adalah konsumen dengan sumber penghasilan dari wirausaha (Non Fixed Income) atau terdampak pandemi terdampak secara langsung.
“Tetapi untuk sektor rumah subsidi mengalami peningkatan,” tegas dia.
Lantas menjawab strategi untuk memerangi pandemi, BTN dikatakannya bersiap melalui “Skenario The New Normal”, strategi ini dimaksudkan sebagai strategi adaptif Bank BTN di masa pandemi.