Kabareskrim Agus Andrianto: Tangani Bom di Polrestabes Medan dan Sibolga Sampai Perkelahian Polisi
Kabareskrim baru Komjen Agus Andrianto punya segudang pengalaman, mulai dari kasus penistaan agama hingga bom di Polrestabes Medan dan Sibolga.
Penulis: Theresia Felisiani
"Sebelumnya mereka latihan juga di daerah Tanah Karo," kata Agus.
Bom di Sibolga
Kembali kasus terorisme terjadi di Sumatera Utara, saat Agus Andrianto masih menjabat sebagai Kapolda Sumut.
Ledakan terjadi di Gang Sekuntum, Jalan Mojopahit, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (12/3/2019)
Kejadian ini terjadi setelah Densus 88 Anti Teror melakukan pengembangan kasus terorisme di wilayah Sumatera Utara.
Terduga teroris yang ditangkap di Sibolga bernama Husain alias Abu Hamzah.
Namun, ketika kepolisian hendak melakukan penggeledahan di kediaman Husain, istri terduga teroris melakukan upaya perlawanan.
Ketika kepolisian bersama seorang warga hendak masuk ke kediaman Husain, sang istri menyambutnya dengan lemparan bom sehingga seorang anggota polisi dan paman dari istri terduga teroris tersebut mengalami luka cukup serius.
Saat itu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Kota Sibolga pada Minggu, (17/3/2019), sejenak mengunjungi lokasi terjadinya ledakan bom yang berasal dari rumah terduga teroris yang telah ditangkap beberapa waktu lalu.
Lokasi kejadian yang dikunjungi Presiden itu tepatnya berada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kota Sibolga.
"Saya terus terang kaget sekali bahwa di Sibolga ini ada bom. Kenapa? Sejak kota ini didirikan 319 tahun yang lalu, Sibolga ini kota yang tenteram, kota yang aman, kota yang selalu damai. Tidak ada perpecahan, tidak ada saling menghujat antara satu dengan yang lain," kata Presiden Jokowi sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan.
Kota berbilang kaum, demikian Kota Sibolga dijuluki, selama ini memang dikenal sebagai kota di mana masyarakatnya hidup rukun berdampingan meski berasal dari latar belakang yang berbeda.
Presiden Jokowi berharap, kejadian yang baru-baru ini terjadi itu tak lantas membuat semangat kerukunan dan persatuan masyarakat setempat menjadi luntur.
"Hubungan antarumat beragamanya sangat sangat baik, rukun, bersatu terus. Inilah ke depan yang terus harus kita jalin rasa persatuan kita, rasa kerukunan kita, rasa persaudaraan kita," kata Jokowi.