Hadapi Anomali Cuaca, Harus Ada Konservasi Tanah dan Air
Permukaan daratan sangat menentukan apakah air hujan itu bisa diserap (infiltrasi) secara maksimal atau semua menjadi air larian (run-off) permukaan
Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jogya/Bramasto Adhy
Suasana sekitar Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Selasa (28/08/2012). Sepekan mendatang Yogyakarta diperkirakan diselimuti awan mendung. (TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy)
''Perlu terobosan-terobosan terkait dengan konservasi tanah dan air, terkait dengan lansekap yang tidak mendukung. Serta pengembangan kebijakan konservasi tanah dan air, dan pengembangan sistem peringatan dini. Beberapa rekomendasi ini telah dijalankan dengan baik bersama Pemda,'' tegas Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), MR Karliansyah belum lama ini kepada media.