Menko Airlangga: Rekomendasi BPK Berperan Matangkan Kebijakan Ekonomi di Masa Pandemi
Pemerintah mengeluarkan berbagai stimulus dan terutama untuk menghadapi tantangan kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sementara itu, secara umum realisasi Program PEN juga terus didorong di tahun 2021 sebagai stimulus perekonomian jangka pendek. Sampai dengan 11 Juni 2021, realisasi anggaran PEN telah mencapai Rp219,65 triliun atau 31,4% dari total anggaran sebesar Rp699,4 triliun.
Pemerintah terus memonitor kendala-kendala yang muncul sehingga diharapkan proses realisasi PEN dapat terus diakselerasi sesuai dengan situasi pandemi yang dinamis.
“Dalam rangkaian program PEN, Pemerintah juga telah memberikan insentif fiskal untuk wajib pajak yang terdampak pandemi untuk mendukung eksistensi dan keberlangsungan usahanya. Selain itu, Pemerintah bersama stakeholder terkait juga telah memberikan stimulus kepada sektorsektor yang memiliki multiplier effect tinggi terhadap perekonomian Indonesia seperti otomotif dan properti,” tutur Airlangga.
Perjuangan untuk membangkitkan ekonomi dari pandemi Covid-19 masih terus berlanjut. Airlangga menegaskan koordinasi dengan seluruh stakeholder harus terus dijaga dan ditingkatkan.
BPK RI memiliki peran dalam proses pemulihan ekonomi ini. Monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan akan menjadi rekomendasi tersendiri dalam mematangkan kebijakan ekonomi.
“Saya sangat mengapresiasi adanya kesempatan ini. Semoga dari diskusi kita dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca pandemi COVID-19,” pungkas Airlangga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.