Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Satgas IDI soal Banyaknya Pasien Covid-19 Isoman yang Meninggal Dunia

Begini tanggapan satgas IDI soal banyaknya pasien Covid-19 isolasi mandiri yang meninggal dunia.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tanggapan Satgas IDI soal Banyaknya Pasien Covid-19 Isoman yang Meninggal Dunia
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Zubairi Djoerban -Begini tanggapan satgas IDI soal banyaknya pasien Covid-19 isolasi mandiri yang meninggal dunia. 

Namun, pasien tersebut meninggal karena terlambat ditangani, bahkan sebagian meninggal saat perjalanan.

"Jadi, permasalahan semakin kompleks. Orang yang meninggal saat isoman semakin intens," ujarnya.

Baca juga: MUI Imbau Masyarakat Patuhi Peniadaan Salat Iduladha di Zona Merah Covid

LaporCovid-19 merekomendasikan kepada pemerintah untuk memperbanyak tempat isolasi terpusat dengan memanfaatkan gedung-gedung pemerintah atau sekolah, dilengkapi dengan tenaga kesehatan yang memantau pasien.

Selain itu, bisa juga dengan mengoptimalkan konsultasi online melalui telemedicine untuk mengedukasi dan mengawasi pasien isoman.

Lingkungan terkecil seperti RT/RW juga harus saling mendukung secara sosial kepada pasien isoman agar bisa menjalani masa pemulihan dengan baik.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, banyak faktor penyebab kematian pasien Covid-19 yang isoman.

"Terutama karena kondisi kritis yang sangat cepat terjadi pada pasien Covid-19. Kemudian banyak pasien Covid-19 yang tidak bisa ke fasyankes dikarenakan penuh dan harus mengantre sehingga memilih untuk isolasi dan melakukan perawatan sendiri," ujar Nadia.

Berita Rekomendasi

Untuk mengatasi masalah ini, dia melanjutkan, saat ini selain layanan di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) melalui satuan tugas memonitor pasien isoman.

Kemudian pasien Covid-19 mendapatkan obat. Selain itu, dia melanjutkan, kini ada layanan kesehatan digital telemedicine. Terkait baru Jakarta yang menerapkannya, Nadia mengatakan layanan ini secara bertahap akan diterapkan di wilayah lainnya.

Ia mencontohkan, Jawa Barat (Jabar) juga sudah memilikinya dan mengelolanya. Upaya terakhir adalah memperkuat koordinasi dengan satgas RT/RW untuk koordinasi dengan puskesmas dalam memantau warga yang isoman.

Baca berita soal Virus Corona lainnya

(Tribunnews.com/Shella Latifa/fah/dod)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas