Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gugatan AD/ART Demokrat Dinilai jadi Serangan Serius Kubu Moeldoko, Bisa Buat KLB Tidak Abal-abal

Pengamat Adi Prayitno menilai gugatan AD/ART Partai Demokrat jadi serangan serius kubu Moeldoko, bisa buat KLB tidak abal-abal.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Gugatan AD/ART Demokrat Dinilai jadi Serangan Serius Kubu Moeldoko, Bisa Buat KLB Tidak Abal-abal
Tribun Medan/Danil Siregar
Pendiri Partai Demokrat, Etty Manduapessi secara resmi membuka Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB tersebut, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Tribun Medan/Danil Siregar 

"Kalau gugatan AD/ART diterima , tentu kubu KLB bisa mengklaim bahwa KLB tidak harus persetujuan majelis tinggi."

"Jadi serangan soal AD/ART untuk menegaskan bahwa KLB yang di Deli Serdang tidak lagi disebut abal-abal," ungkap Adi.

Di sisi lain, Adi juga merasa heran dengan keputusan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko.

Adi menilai, menilai keputusan Yusril terlibat dalam konflik dualisme di Partai Demokrat bisa memunculkan conflict of interest.

"Poin saya pada sosok Yusril-nya, apapun judulnya dia advokat atau lawyer, posisinya di Partai Bulan Bintang (PBB) tentu akan memunculkan conflict of interest," kata Adi.

"Ada apa begitu Yusril sebagai pengacara yang cukup terkenal ikut campur dalam persoalan dualisme partai," tambahnya.

Baca juga: Benny Harman Yakin Terobosan Hukum Yusril Gugat AD/ART Partai Demokrat Bakal Ditolak MA

Sementara, Adi juga menyoroti soal bahayanya menggugat AD/ART partai.

Berita Rekomendasi

Sebab, menurutnya persoalan AD/ART merupakan persoalan internal partai.

"Tentu jadi berbahaya karena persoalan AD/ART itu persoalan dapur partai orang."

"Bisa mancing banyak orang nanti menggugat AD/ART partai-partai lainnya, ini yang bahaya," ungkap Adi.

Adi pun menilai, Yusril perlu berhati-hati dalam menanggapi persoalan ini.

"Dalam konteks ini Yusril harus hati-hati betul mengungkapkan argumen-argumen hukumnya."

"Dalam kapasitas dan konteks apa AD/ART yang merupakan internel Partai Demokrat harus direcoki."

"Ini yang menjadi gaduh karena Yusril ini bukan pengacara kemarin sore, tapi cukup berpengalaman dalam banyak hal memenangkan pertarungan," jelas Adi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas