Soal Tragedi Pembunuhan di Subang, Polisi Lakukan Pendalaman Lagi Terkait Hasil Olah TKP
Tim kepolisian saat ini tengah melakukan pendalaman lagi terkait kasus tragedi pembunuhan ibu dan anak di Subang
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
Untuk itu, Yesmil berharap pihak kepolisian dapat lebih berlomba dalam mencari siapa gerangan dalang kasus ini.
Baca juga: Tak Hanya Keluarga, Kriminolog: Masyarakat Juga Butuh Kebenaran dan Keadilan Atas Tragedi di Subang
Untuk itu, polisi sangat diharapkan dapat meningkatkan keprofesionalitasannya dalam melakukan penyelidikkan.
Mulai dari olah TKP, laboratorium forensik hingga pengumpulan keterangan para saksi-saksinya.
"Jejak adalah yang merujuk pada bukti, saya rasa itu harus dikembalikan pada profesionalitas polisi . Bagaimana olah TKP nya, bagaimana foresik bekerja, setelah mendudukan ini adalah motifnya apa," kata Yesmil.
Polisi Sebut Masalahnya Kompleks Sekali
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengabarkan pihaknya hingga kini belum dapat memberikan informasi terkait siapa dalang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Rusdi menyebut kasus ini sangat kompleks sekali, apalagi tidak ada seorang pun saksi yang mengetahui kejadian nahas ini.
Baca juga: Tak Hanya Keluarga, Kriminolog: Masyarakat Juga Butuh Kebenaran dan Keadilan Atas Tragedi di Subang
Sehingga pihak penyidik kesulitan mencari titik terang terkait kasus ini.
"Yang jelas, masalahnya ini kompleks sekali. Karena apa? Terutama adalah tidak ada saksi yang melihat daripada kejadian itu sendiri. Tidak ada saksi itu," kata Rusdi kepada Tribunnews.com, Jumat (24/9/2021).
Untuk itu, kata Rusdi, penyidik harus memiliki bukti-bukti lain yang bisa merujuk untuk mengungkap dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, termasuk tes kebohongan kepada para saksi.
"Bagaimana Polri mengungkap daripada kasus ini dengan melakukan olah TKP mencari bukti yang berhubungan dengan kejadian itu. Dari bukti-bukti itulah akan diteliti oleh penyidik sehingga penyidik dapat mengungkap kasus itu."
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)