Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Pegawai KPK Ternak Kambing hingga Siap Jadi Kernet Bangunan, Pengamat: Kerja Apapun Asal Halal

Ada setumpuk cerita dari 57 pegawai KPK yang dipecat gegara tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di era kepemimpinan Firli Bahuri dkk.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Eks Pegawai KPK Ternak Kambing hingga Siap Jadi Kernet Bangunan, Pengamat: Kerja Apapun Asal Halal
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Mulai Kamis (30/9/2021) sebanyak 57 pegawai KPK resmi berhenti usai dinyatakan gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan mereka dinyatakan tak memenuhi syarat menjadi ASN bersama sekitar 1.200 pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kepada Tribunnews.com, Tigor mengaku dalam mengawali bisnis nasi gorengnya ini dirinya menerapkan prinsip "hemat" budget.

Hal itu diketahui setelah mantan punggawa KPK tersebut mengaku kalau inventaris atau barang-barang yang berada di warungnya, seperti halnya bangku dan meja pelanggan, dibuat sendiri.

Baca juga: Jadi Penjual Nasi Goreng, Tigor Eks Pegawai KPK Mengaku Bisa Dapat Orderan Hingga 30 Porsi Per Hari

"Kalau meja sama bangku (pelanggan) bikin sendiri itu, minimalisir budget," kata Tigor sambil tertawa.

Lebih lanjut, konsep minimalisir budget itu juga diterapkan Tigor dalam memperoleh gerobak yang kini digunakannya.

Kata dia, gerobak full stainless dan kaca bertuliskan 'Nasi Goreng KS Rempah' itu dibelinya dari tangan pemilik pertama alias bekas.

Meski bekas, namun jika secara penampilan, gerobak milik Tigor masih layak untuk dapat mendukung bisnis nasi goreng rempahnya tersebut.

"Kalau ini gerobak, saya beli bekas, ya sama minim budget," katanya seraya menuangkan bumbu ke wajan panas.

Berita Rekomendasi

Bahkan untuk bahan pokok sekalipun, Tigor juga memilih warung sembako yang memiliki harga jual lebih murah.

Baca juga: Ajak Keluarga ke Bekasi Demi Nasi Goreng Bang Tigor, Novel Baswedan Ucap Pencitraan, Singgung Siapa?

Padahal awal membuka usaha nasi goreng tersebut, kata dia, untuk berbelanja bahan pokok, Tigor kerap bolak-balik ke pasar tradisional.

"Awalnya saya belanjanya di pasar, tapi pas dapat warung sembako yang lengkap juga tapi lebih murah jadinya beli di situ (warung sembako yang tak disebutkan namanya)," tutup Tigor. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas