Jaringan Teroris Jadikan Hasil Panen Kurma hingga Suntikan Donatur Tetap sebagai Modal Operasional
Adapun dalam program tersebut, salah satunya, organisasi teroris itu menerima wakaf atau hibah dari anggota nya berupa kebun kurma.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Terorisme Jamaah Islamiyah (JI) ternyata memiliki sumber pendanaan dari beragam bisnis yang dimiliki para anggotanya untuk operasional mereka dalam menyebarluaskan paham radikalisme.
Hal itu diketahui setelah Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penyelidikan pasca tertangkapnya beberapa anggota JI di Lampung.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, dalam pencarian dana tersebut JI memiliki beragam metode.
Satu di antaranya kata dia dengan program wakaf produktif.
Adapun dalam program tersebut, salah satunya, organisasi teroris itu menerima wakaf atau hibah dari anggota nya berupa kebun kurma.
Di mana hasil dari penjualan buah kurma itu akan dialokasikan ke yayasan penampung yakni Lembaga Amil Zakat Baitul Mall Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA) yang didirikan JI.
"Program wakaf produktif yaitu menerima wakaf atau hibah dari perorangan yang biasanya merupakan anggota JI, seperti wakaf produktif kebun kurma seluas kurang lebih 4 hektar di Lampung yang dikelola S hasil panen dimasukan dalam hasil pendaptaan ABA pusat," kata Aswin dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/11/2021).
Tak hanya itu, JI juga kata Aswin menerapkan penyebaran kotak-kotak amal ke berbagai wilayah, jika ditotal kotak amal yayasan Abdurahman bin Auf di seluruh Indonesia berjumlah sekitar tiga belas ribu kotak amal.
JI juga kata Aswin, menyebarkan kaleng-kaleng sumbangan dengan nama program Gerakan sehari Seribu (GSS) dengan jumlah sekitar 19.000 kaleng seluruh kantor cabang yayasan Abdurahman bin Auf.
Baca juga: Tersangka Teroris JI yang Ditangkap di Lampung Pernah Sembunyikan Buronan dan Ikut Pelatihan Fisik
"Mengirimakan proposal program kepada tokoh-tokoh masyarakat yang mempunyai kelebihan harta seperti yang sudah dilakukan wilayah Cabang Jakarta," bebernya.
Lebih lanjut, metode pencarian dana yang dilakukan JI juga kata Aswin diperoleh dari beberapa sumber yang dijadikan donatur tetap, yang memiliki dana besar untuk operasional JI.
"Dalam hal ini untuk jumlah sumbangan diketahui oleh kepala cabang Lampung Ir S yang sekarang menjabat sebagai ketua umum yayasan ABA Pusat," kata Aswin.
JI juga menerapkan sumbangan dengan metode online yakni menggunakan platform media internet dengan mencantumkan nomor rekening di website yayasan ABA Pusat dan blogspot yayasan kantor cabang dengan mencantukam rekening yayasan cabang.
Adapun yayasan yang memiliki blogspot tersebut yakni berada di Jakarta, Lampung dan Malang, Dalam website, blogspot dan media sosial yayasan ABA mempromosikan menampilkan program-program yayasan ABA.